Mohon tunggu...
Dainsyah Dain
Dainsyah Dain Mohon Tunggu... Wiraswasta - Chief Education Officer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Chief Education Officer di Yayasan Pendidikan Nasional Swadaya, Bandung. Konsultan Komunikasi-sains: manfaat medis dan peluang bisnis Vernonia amygdalina alias daun afrika; DAIN Daun Afrika Inovasi Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Larisnya Daun Afrika, Panen Sehektar Dapat 1 Miliar

14 September 2016   03:56 Diperbarui: 14 September 2016   11:41 6572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: kfk.kompas.com

Daun Afrika mulai bikin kejutan. Perusahaan pengepul hasil bumi datang ke kebun percobaan kami di Desa Buahbatu, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Mereka meminta sekira 100 Kg daun Afrika segar. Pada panen hari pertama, kami hanya mampu memetik 30 Kg saja. Akhirnya diputuskan mereka akan membeli semua pohon, daun dan batang untuk bibit, tanpa akar.

Untuk ukuran lahan seluas plus minus 50 meter persegi ini, mereka membayar hampir 5 juta rupiah setelah mendapatkan banyak diskon dari saya. Dalam perhitungan matematis, bila daun Afrika batang dan daun seluruhnya diambil pembeli pengepul, harganya telah mencapai satu miliar rupiah per hektar.

Perolehan hari itu adalah sebagian dari hasil panen kebun percobaan daun Afrika yang telah berumur 3 tahun. Selama ini telah terjadi penjualan stek batang dengan harga termurah 150.000 rupiah untuk 15 batang ukuran sedang sekira 1 Kg berat paket, dengan panjang stek 30 cm. Barulah sejak Juli 2016 saya mulai menjual daun segarnya dengan harga 100.000 rupiah per Kg, dan diskon 50 persen jika membeli dengan jumlah di atas 5 Kg.

Beberapa hari lalu saya melakukan survei pasar di Bandung. Saya mendatangi toko grosir bahan jamu yang terkenal sejak jaman Belanda. Betul, ternyata diam-diam simplisia daun kering tanaman yang bernama ilmiah Vernonia amygdalina ini telah hadir di toko Si Babah. Harganya 40.000 rupiah per Kg. Harga yang tergolong murah sesuai kualitas bahan yang tersedia. Saya lihat daun kering yang dijual berwarna kehitaman tanda pengolahan kurang apik.

panen raya kebun percobaan daun afrika
panen raya kebun percobaan daun afrika
Seorang teman Facebook yang menetap di Malang bertanya melalui inbox, bagaimana prospek bisnis daun Afrika? Pertanyaan serupa juga dilontarkan sahabat saya di Cilacap, Medan, Pekanbaru, Manado, dan Papua. Menurut saya cerah atau redupnya masa depan usaha tani daun Afrika sangat bergantung pada edukasi dan sosialisasi pasar dan industri, baik lokal, regional, nasional, dan internasional. 

Jika masyarakat dan industri mengetahui keunikan unsur-unsur yang terkandung di dalam daun dan batang perdu, yang aslinya memang dari Afrika tropis ini, maka pasar akan bertumbuh dan berkembang. Jika manfaat dan khasiatnya hanya seperti yang disadari awam dan pakar selama ini, tentunya dengan pertimbangan mudahnya menanam dan mengurus bitter leaf ini, prospek bisnisnya akan biasa-biasa saja seperti usaha herbal lainnya. Permintaan akan makin meningkat, tetapi penawaran juga akan bertambah.

tunas 2 pekan setelah pangkas botak
tunas 2 pekan setelah pangkas botak
Berbeda nasib tanaman yang mendunia melalui Taiwan ini, jika manfaat dan khasiatnya diterima oleh program pengembangan bisnis industri makanan kesehatan dan kecantikan. Penelitian terus dilakukan secara mendalam maupun meluas. Jika perluasan bioprospekting-nya intensif dilakukan, maka tidak lama lagi akan terjadi booming usaha tani daun Afrika di Indonesia.

Selama ini, daun Afrika dinyatakan berkhasiat mengatasi penyakit-penyakit internis seperti diabetes, asam urat, dan kolesterol, beserta segenap keluhan yang terkait seperti sakit kepala, lemas, pegal linu, susah tidur, dll. Beberapa lembaga riset menggadang-gadang bahwa daun Afrika berpotensi menjadi solusi bagi penyakit kanker dan penyakit yang belum ada obatnya yaitu HIV/AIDS. Juga sudah umum dibuktikan di laboratorium bahwa ekstrak daun Afrika memiliki efek antibiotik. Antimalaria dan anti cacing alami.

Sesungguhnya masih banyak manfaat dan khasiat yang belum diketahui khalayak. Ada beberapa fenomena menarik dan unik yang saya temukan selama bergumul dengan misteri daun Afrika. Misteri pertama, adanya zat hijau eksotik yang diduga dampak reaksi antioksidan. Misteri kedua, ekstrak daun Afrika yang diolah dengan cara tertentu, menimbulkan efek ganda, yang seolah kontradiktif, yaitu sebagai minuman energi yang menyegarkan, tetapi sekaligus sebagai jamu lelap untuk istirahat sehat. Masih ada misteri ketiga yang belum mau saya sampaikan kepada Anda. Tunggu saja tulisan-tulisan saya berikutnya.

Saya berharap, usaha tani daun Afrika akan terus berkembang sejalan dengan pertumbuhan lingkup dan skala industri. Saya telah menyiapkan seminar dan presentasi jika ada kalangan industri yang ingin melakukan ekstensifikasi dan diversifikasi usaha. Kanal komunikasi terus saya buka melalui ponsel maupun media sosial Kompasiana ini dan blog-blog saya hemonitor, hemaview indonesia, daun Afrikaku, serta blog dan Facebook dainsyah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun