Mohon tunggu...
Dail Maruf
Dail Maruf Mohon Tunggu... Guru - Ketua Yayasan Semesta Alam Madani Kota Serang

Guru pembelajar, motivator, dan penulis buku dan artikel

Selanjutnya

Tutup

Diary

Boga Lakon

21 September 2022   13:22 Diperbarui: 21 September 2022   14:34 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri (Mr. Bambang tengah Kaca mata, diapit Pak.Hum dan istri)

BOGA LAKON

Boga Lakon, itu ikon dari sahabat terbaik saya bernama Bambang Suprapto. Pria gagah berperawakan tinggi besar ini asli orang Priangan Bandung Jawa Barat. Lulusan IKIP Bandung Jurusan Sendratasik ini bukan orang biasa bagi saya, dibalik kesederhanaannya memiliki keistimewaan yang tak dimiliki orang awam seperti saya.

Kemampuannya memainkan beragam alat musik tak diragukan, mulai dari suling, dram, gitar, piano/ keyboard bahkan harmonika semua dikuasainya. Saya mengenalnya saat bergabung menjadi guru di SD Islam Al Azhar 10 Serang tahun 2009. Mengampu pelajaran SBK untuk kelas 4,5 dan 6. Bayangkan melayani 450 murid dalam sepekan, bukan hal mudah apalagi ilmu yang disampaikan terkait seni.

Namun bagi Pak Bambang semua ia jalani dengan suka hati alias happy. Hingga saya tulis cerpen ini rasanya saya masih merasakan kehadirannya. Semoga Allah berikan nikmat kubur padanya. Ia telah kembali keharibaan ilahi robbi pada tahun 2020 tanpa sakit yang kami ketahui. Wafat di medan tugas, masih mengenakan seragam lengkap hari Senin warna biru.

Selama berteman dengan Mr. Bambang atau suka manggil diri sendiri Boga lakon, almarhum pribadi yang hamble dan menyenangkan. Selalu tersenyum ketemu siapa pun dimana pun, plus menyapa duluan. Semua eskus terkait seni di Sekolah kami, dihandel beliau. Tak hitungan orangnya, selalu semangat menolong teman.

Banyak mencetak juara di bidang seni solo vokal , paduan suara, mewarnai-melukis, juga dramband. Sulit dicarikan penggantinya hingga hari ini setelah kepergiannya yang begitu mengagetkan semua orang yang mengenalnya. Karena memang sehat wal afiat saja tampak dari pagi hingga duhur. Sebagai kordinator lomba di Sekolah, Senin jelang wafatnya saya menemuinya di aula sekolah karena Mr. Bambang  sedang mengiringi musikalisasi sholawat nabi pemnuatan video vlog dalam lomba SMP Al Izzah Kota Serang.

Saya lihat beberapa kali Mr. Bambang memegangi bagian bawah keetiak kirinya. Saya kkra ia masuk angina biasa. Sehingga saya sampaikan minum tolak angin pak. Beliau menjawab ia sudah tadi, tapi ini sepertinya saya agak sesak nih hari ini kaya orang asma, sambil ketawa. Saya pun pamit karena sudah terdengar kumandang adzan ashar.

Saya segera pulang bareng anak bungsu saya Bagas. Seperti biasa rutinitas pulang kerja mandi, persiapan makan malam, dan sholat magrib. Baru saja makan separuh,  Bagas memberikan HP saya dan bilang ada Om Soni telepon. Om Soni adalah OB di Sekolah kami.

Saya terima telepon dari Om Soni, dan menanyakan ada kabar apa tumben jelang magrib telepon?. Om Soni sambil tergopoh-gopoh menyampaikan bahwa saya tolong segera ke UGD RS. Kencana karena Mr. Bambang tadi jatuh di depan pintu kelas setelah dari kamar mandi jam 17.00 untung saja masih bisa menelpon saya kata Om Soni. Baik saya langsung jawab dan mempercepat makan, lalu isi air hanagat di termos kecil, dan meluncur ke TKP.

Setiba di IGD, saya melihat Mr. Bambang masih sadar dan menyampaikan terima kasih sudah datang duluan, minta maaf merepotkan ucapnya. Saya jawab : Tidak apa-apa Pak. Karena saya yang rumahnya paling dekat, saya duluan. Nanti yang lain akan menyusul. Apa Mr. Bambang haus?. Ia mengangguk. Saya berikan termos kecil isi air hangat bekal saya. Ia pun minum sedikit sedikit, sambil terus menahan rasa sakit karena sesak nafasnya.

dokpri (tengah alm. Mr. Bambang) 
dokpri (tengah alm. Mr. Bambang) 

Datanglah pak Heri sopir ambulan Sekolah yang bersama Om Soni menolong Mr. Bambang yang terjatuh di setelah dari kamar mandi. Pak Heri smapaikan hasil tes covid-19 dan hasilnya alhamdulillah negatif, selang 30 menit dari kedatangan  saya, datang pula bu Tati istri Pak Bambang yang dengan sigapnya ia bertanya ke dokter jaga dan perawat bagimana keadaan suaminya, bagaimana sebaiknya?

Atas nasihat dokter di IGD RS Kencana, karena di sini tak ada dokter spesialis Jantung, baiknya kami rujuk saja. Setelah beres administrasi pakai BPJS kami pindahkan Mr. bambsng ke RS. Sari Asih, untung saja ada Pak Heri sopir ambulan Sekolah yang standby. Tiba di IGD rupanya penuh sehingga baru dapat tindakan dan obsrvasi setelah mengantri giloran diperiksa selama 30 menit. Ada yang kudengar sayup dari obrolan dokter jaga di IGD Kencana pas pamitan, bahwa nadi Mr. Bambang lemah. Semoga ada kejaiban.

Masuk RS. Sari Asih pukul 19.00 Wib dan baru dsapat tindakan, dipasang beragam alat untuk deteksi semuanya pukul 20.30 Wib, kami maklum kana memang Bad yang adapun penuh semuanya. Setelah dinpus di pasang oksigen serta diberi obat barulah Mr. Bambang tenang, namun tetap tersengal-sengal sulit bernafas.

Pukul 23.00 Wib, saya lihat Mr. Bambang seperti tidur pulas dan saya sampaikan ke istrinya. Dengan sigap istrinya menepuk nepuk dan membisikan taklin "Laa ilaha illallah". Mata Mr. Bambang terbuka dan masih bernafas. Segera saya beritahu dokter jaga dan tim dokter pun segera melakukan tindakan membuat nafas buatan dengan alat picu pasang semua peralatan hingga balon di pernafasan.

Hanya dalam 15 menit semua tim dokter yang menolong, melepaskan semua alat yang terpasang dan dokter berbisik ke istri Mr. Bambang, supaya mengikhlaskan dan tabah. Semua sudah ada kontrak hidupnya, maafkan kami tak bisa menolong almarhum. Istri Mr Bambang yang juga bu Guru di SMPN di Serang luar biasa tegarnya.

Ia langsung menyelesaikan adminustrasi dan menelpon Pak RT bahwa suaminya telah wafat. Mohon dimaafkan dan mohon bantuan untuk almarhum pemulasaraan jenazahnya besok pagi saja. Menunggu kedatangan putranya yang pertama Panji dari Purwokerto. Meminta saya untuk menemani jenazah di ambulan mengantar ke rumah karena yang tahu dan sering ke riumah almarhum saya.

Tidak ada air mata yang mengelir, apalagi nangis hingga semaput ia tampak sedih namun berusaha tegar agar kedua buah hatinya tak larut dalam duka. Yasmin hampir saja pingsan untung diselamatkan adiknya Arya, diberi minum teh manis hangat. Dan dibisikan kita harus ikhlaskan kepergian Papa dan kita harus kuat.

Ngiung-ngiung serine mobil janazah memecah heningnya malam, dan setelah 20 menit dari RS Sari Asih tibalah di rumah duka di Kawasan Kota Serang Baru.  Saya ikut menurunkan jenazah almarhum dan membaringkannya di atas tikar yang dilapisi kain panjang. Karena masih pukul 02.00 pagi saya pamit pulang ke rumah. 

Ada kisah luar biasa dalam prosesi shalat janazah dan penguburan alm.Mr. Bambang yaitu dari semula mau dishalatkan pukul 10.00 karena menunggu kedatangan Panji dari Purwokerto dan baru tiba pukul 11.30 maka diputuskan bahwa sholat jenazahnya bada duhur. Subhanallah rupanya rencana Allah itu luar biasa, saya saksikan selama ikut mensholatkan jenazah, baru ini saya saksikan bahwa jamaahnya seperti sholat jum'at full.

Bahkan yang mengantar ke pemakaman hingga akhir, biasanya hanya keluarga inti dan kerabat, ini saya saksikan lebih dari 200 orang semanagat mengantar aalmarhum di peristirahatan terakhirnya.  

Ada monolog  yang terdengar dari lisan istri almarhum Mr. Bambang yang sampai ke telinga penulis, sebagai berikut :

" Papah hari ini kami antar kamu ke tempat peristirahatanmu yang indah, terima kasih atas semua yang telah engkau berikan, kami istri dan anakmu tak mampu membalasnya, biarkan menjadi amal yang terus mengalir".

Papah selama mendapingimu saya istrimu ini banyak kekurangan, maafkanlah. Dan sebagai manusia Papa pun punya kekurangan dan kesalahan, saya telah memaafkan dan mengikhlaskan" .

Doa terbaikku untukmu Papa, semoga mendapatkan nikmat kubur, insya allah kita akan bertemu di surganya Allah SWT. I love You Papa Forever.

Ada ulasan tentang wafatnya Mr. Bambang :

https://dailalser.blogspot.com/2022/09/di-stasiun-pondok-china-jodohku-bersatu.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun