Mohon tunggu...
DAIL MA RUF PTY
DAIL MA RUF PTY Mohon Tunggu... Guru - Guru Inspiratif Menginspirasi siapa saja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dail adalah guru di Yayasan Semesta Alam Madani yang diamanahkan sebagai Ketua YASALAM, sebelumnya pernah mengajar di SMP/MTs Nur El falah Kubang, di SDIT Al Izzah kota Serang dan di SD Al Azhar 10 Serang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Semua Tahu-Tahu

18 Agustus 2022   22:32 Diperbarui: 18 Agustus 2022   22:37 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

16 Tahun berlalu begitu singkatnya. Rasanya baru kemarin Damar pindahan dari Bogor ke Kota Serang, tepatnya Januari 2006. Kini sudah tahun 2022. Laju waktu memang tak terasa, tahu-tahu kita sudah tua, tahu-tahu anak kita sudah remaja, sudah sarjana, dan dewasa. 

Tahu-tahu kedua orang tua telah meninggalkan kita untuk selamanya. Tahu-tahu anak bayi wanita yang rasanya baru kemarin dikandung, disusui, digendong dan antar ke TK sekarang sudah jadi Mahasiswa, tahu-tahu hari ini tiba saatnya menikahkannya.

Hidup ini memang tahu-tahu. Kita sering tak menyadari akan cepatnya waktu berlalu, dan tahu-tahu jatah hidup kita di dunia yang fana sudah tidak tersisa, dan saatnya kita kembalai kea lam baqa, alam keabadian untuk selamanya. 

Menjalani hidup dengan prinsip mengalir bagaikan air memang nikmat rasanya, semua dijalani, dinikmati dan disyukuri. Bukan seberapa banyak harta benda yang dimiliki, namun seberapa besar rasa syukur kita terhadap karunia yang Tuhan beri.

Tumpukan uang atau ratusan bahkan Milyaran saldo di rekening bukan jaminan akan kebahagiaan. Karena bahagia itu adalah rasa, rasa yang diolah oleh otak dan disaring oleh hati. Kedua alat ini yang menentukan bahagia. 

Sering kita lihat abang beca yang mangkal di lampu merah dari pagi hingga petang, entah ada yang menggunakan jasanya ataukah tidak, karena ojek on line mengalahkannya dalam kompetisi di bidang jasa. 

Namun ia tetap setia mangkal untuk melayani para pelanggannya. Kadang ia tertidur pulas di atas becaknya meski terik ia tak merasakannya dan ia tampak nikmat. Banyak orang kaya atau pejabat sulit tidur pulas. 

Datanglah seorang Ibu penumpang membangunkannya, segera ia sigap ambil air mineral di botol, minum dan cuci muka.

Abang becak : " Mau diantar kemana Nyonya?"

Ibu penumpang :  " Tolong Antarkan saya ke Ramayana "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun