Mohon tunggu...
Dahlia Silitonga
Dahlia Silitonga Mohon Tunggu... Senang belajar dan menulis

Anak pertama dari 4 bersaudara, sayang keluarga, senang jalan jalan, menulis dan menyanyi. Saat ini saya adalah seorang guru di SMP SMK Dharma Paramitha Cikarang. Saya mengajar Bahasa Inggris dan terus belajar Bahasa Inggris serta les bahasa Mandarin.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

STEAM dan Sains

10 Juni 2025   22:29 Diperbarui: 10 Juni 2025   22:29 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Webinar pembelajaran STEAM atau Science, technology, engineering, art, dan mathematics yang diadakan hari ini oleh fakultas MIPA Unindra dengan satu narasumber meninggalkan kesan bermakna. Kategori Sains dibedakan menjadi tiga: Sains fisik, sains makhluk hidup, sains bumi dan lingkungan. Sains fisik merupakan segala sesuatu yang dapat dilihat secara fisik melalui eksplorasi dan pengamatan. Sains makhluk hidup, penugasan guru kepada murid merawat tanaman atau hewan peliharaan dan sains bumi dan lingkungan mendekatkan murid pada pengenalan alam sekitar dengan cara memeliharanya.

STEAM adalah kegiatan terbuka yang dapat dilakukan di luar kelas. Guru hanya bertindak sebagai fasilitator yang membimbing, mengarahkan murid menemukan solusi atas permasalahannya. Dengan demikian pembelajaran berbasis STEAM bukanlah pembelajaran yang bersifat hafalan tetapi lebih kepada kegiatan praktis yang menyenangkan dan menjawab rasa ingin tahu siswa.

Penerapan STEAM pada pembelajaran Sains di kelas dapat diberikan secara terintegrasi yang dimulai dengan tujuan pembelajaran yang sama.

Adapun 4E pilar STEAM, engage, extend, explore dan evaluate. Mulai dari siswa diikutsertakan, mengeksplorasi minat anak, memperluas rasa ingin tahunya dengan pertanyaan dan melakukan kegiatan refleksi bagi murid dan guru sebagai bentuk evaluasi pembelajaran.

Demikianlah pendekatan terpadu STEAM sebagai solusi permasalahan, membangun daya pikir ktitis anak, kolaborasi, dan membuka lapangan pekerjaan baru.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun