modal usaha adalah harta benda (uang, barang dan sebagainya) yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu untuk menambah kekayaan. Meminjam uang di bank dalam pikiran bagi orang biasanya merupakan sesuatu yang rumit dan berisiko. Rumit karena prosesnya cenderung dipersulit serta berisiko karena aset yang dijaminkan menjadi taruhan ketika tidak mampu membayar. Demi Untuk memenuhi kebutuhan harian, kita terkadang membutuhkan dana tunai cepat untuk keperluan mendesak seperti mengembangkan usaha. Bagaimana sih cara untuk mendapatkan dana cepat untuk mengembangkan usaha dengan cara mencicil? Â Jawabannya menurut saya dengan cara meminjam pada bank perkreditan rakyat (BPR). bisa menjadi pilihan solusi alternatif yang tepat.
Dengan cara meminjam pada bank perkreditan rakyat (BPR), kita dapat mengembangkan usaha dengan baik dan lancar tanpa proses yang lama.
Namun, perlu kita perhatikan angsuran yang akan kita pilih agar tidak memberatkan diri kita nantinya.Â
Agar tidak salah langkah saat mengajukan kredit tersebut, berikut kebijakan prinsip 5c dan 7p yang perlu dilakukan adalah :Â
Berikut adalah penerapan prinsip 5c yang dilakukan bank BPR :
1. Character
Dalam peminjaman uang sebesar 20.000.000 pada bank BPR untuk mengembangkan usaha, saya selaku peminjam melampirkan Fotokopi kartu tanda penduduk (KTP), Fotokopi Kartu Keluarga (KK), Surat keterangan domisili, Surat Keterangan Usaha (SKU), dan bukti data pemasukan perbulan.
2. Capital
Pihak bank dapat melakukan pengecekan pada rumah saya dan usaha yang saya jalankan berupa toko sembako. Karena saya ingin meminjam uang pada bank BPR untuk memperbesar usaha yang sedang saya jalankan. Aset yang saja jaminan berupa BPKB motor Honda PCX sebesar 30 JT.
3. Capasity
Saya memiliki pemasukan sebesar Rp. 10.000.000 perbulan dari usaha yang saya jalankan, saya mempu membayar angsuran pada bank BPR perbulannya dengan kesepakatan yang telah disepakati.
4. Condition
Alasan saya meminjam pada bank BPR karena saya ingin memperbesar usaha dalam waktu dekat. Dengan dana tersebut saya dapat memperbesar usaha yang sedang saya jalankan tanpa perlu menunggu waktu lama.
5. Collateral
Ada pun jaminan yang saya lampirkan berupa BPKB motor Honda PCX seharga Rp. 30.000.000, pihak bank BPR dapat memeriksa kelengkapan surat-surat seperti buku kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB), surat tanda nomor kendaraan (STNK), dan kelengkapan serta kondisi motor tersebut.
Selanjutnya adalah penerapan prinsip 7p yang dilakukan bank BPR :
1. Personality
Pihak bank melakukan survei kepada saya dengan mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui sifat dan karakter saya  agar dapat dipercaya untuk melakukan kredit pinjaman pada bank BPR. Saya memiliki sifat dapat dipercaya, tidak pernah melakukan tindakan kriminal dan tindakan yang dapat mengecewakan banyak pihak.
2. Party
Usia saya termasuk produktif yaitu 25 tahun. Agar pihak bank dapat memberikan kemudahan dalam peminjaman kredit.
3. Purpose
Untuk mengembangkan usaha toko sembako yang saya miliki dengan cara memperlengkap barang-barang sembako lainnya dan membuka cabang didaerah lain.
4. Prospect
Dengan adanya BPKB motor dan usaha toko sembako ini bisa dijadikan aset berharga.
5. Payment
Saya meminjam modal sebesar 20.000.000 yang diangsur perbulannya sebesar 1.906.700 selama 1 tahun atau 12 bulan.
Berikut tabel pembayaran angsuran :
6. Profitability
Dengan modal ini saya dapat membeli perlengkapan serta memperkomplit bahan-bahan sembako lainnya dan memperluas lahan toko sembako ini. Supaya dapat menarik minat banyak orang untuk membeli sembako di toko saya.
 7. Protection
Jaminan berupa barang yaitu BPKB motor Honda PCX yang dapat dilelangkan apabila saya mengalami kredit macet.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI