Mohon tunggu...
daffa satria
daffa satria Mohon Tunggu... mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Perilaku produsen dan konsumen di pasar tradisional

6 Oktober 2025   10:46 Diperbarui: 6 Oktober 2025   10:45 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Perilaku Konsumen dan Produsen di Pasar Tradisional

Pendahuluan

Pasar tradisional merupakan bagian penting dari kehidupan ekonomi masyarakat, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Di sinilah terjadi interaksi langsung antara penjual (produsen) dan pembeli (konsumen), dalam suasana yang penuh dengan tawar-menawar, kepercayaan, dan hubungan sosial yang erat. Memahami perilaku konsumen dan produsen di pasar tradisional sangat penting untuk melihat bagaimana dinamika ekonomi mikro berjalan dalam kehidupan sehari-hari.

Perilaku Konsumen di Pasar Tradisional

Konsumen di pasar tradisional umumnya berasal dari berbagai kalangan, mulai dari rumah tangga, pedagang kecil, hingga pengusaha kuliner. Perilaku mereka dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

1. Harga sebagai Pertimbangan Utama

Sebagian besar konsumen datang ke pasar tradisional karena harga barang yang relatif lebih murah dibandingkan pasar modern. Mereka cenderung membandingkan harga antar pedagang sebelum membelinya.

2. Kebiasaan Tawar-Menawar

Tawar - menawar adalah ciri khas interaksi di pasar tradisional. Konsumen merasa memiliki kendali terhadap harga, dan produsen biasanya memberikan ruang negosiasi sebagai bentuk pelayanan terhadap konsumen.

3. Kedekatan Emosional

Banyak konsumen memiliki langganan tetap. Faktor kedekatan personal dengan penjual menjadi pertimbangan selain kualitas dan harga.

4. Kualitas Barang

Meskipun harga penting, konsumen juga memperhatikan kesegaran dan kualitas barang, terutama untuk produk pertanian, daging, dan ikan.

5. Ketersediaan Barang Lokal

Konsumen pasar tradisional seringkali mencari produk lokal atau musiman yang tidak tersedia di pasar modern.

Perilaku Produsen (Pedagang) di Pasar Tradisional

Produsen di pasar tradisional bisa berupa petani, nelayan, atau pedagang yang mengambil barang dari pemasok. Perilaku mereka juga khas dan mencerminkan pendekatan ekonomi yang berbasis komunitas:

1. Fleksibilitas Harga

Pedagang pasar tradisional biasanya tidak menetapkan harga tetap. Mereka membuka ruang negosiasi agar tetap bisa menjual barangnya, meskipun dengan keuntungan kecil.

2. Strategi Penjualan Langsung

Produsen/pedagang menjual langsung ke konsumen, tanpa perantara. Ini menekan harga, tetapi juga meningkatkan beban operasional karena harus menjaga lapak sendiri.

3. Relasi Sosial sebagai Modal Usaha

Banyak pedagang yang mempertahankan pembeli dengan pelayanan ramah, memberikan potongan harga untuk langganan, atau bahkan mengizinkan sistem utang dalam jangka pendek.

4. Penyesuaian dengan Permintaan

Pedagang cepat beradaptasi dengan permintaan pasar. Misalnya, menjual lebih banyak bahan makanan pokok saat menjelang hari besar keagamaan.

5. Ketergantungan pada Cuaca dan Musim

Produsen, terutama petani dan nelayan, sangatlah tergantung pada musim. Ini memengaruhi pasokan barang dan memaksa pedagang menyesuaikan harga.

Interaksi Sosial dalam Transaksi

Salah satu kekuatan pasar tradisional adalah interaksi sosial yang tidak terjadi di pasar modern. Percakapan ringan, saling kenal antar pelanggan dan pedagang, serta hubungan jangka panjang menjadi faktor pembentuk kepercayaan dan loyalitas konsumen.

Tantangan Pasar Tradisional

Meskipun memiliki keunikan, pasar tradisional menghadapi tantangan serius:
*Persaingan dengan pasar modern dan minimarket
*Kurangnya fasilitas yang memadai (kebersihan, sanitasi)
*Modernisasi sistem distribusi yang belum merata
*Kurangnya pendidikan kewirausahaan dan manajemen bagi pedagang

Kesimpulan

Perilaku konsumen dan produsen di pasar tradisional mencerminkan dinamika ekonomi rakyat yang sangat khas. Interaksi mereka tidak semata-mata soal harga dan barang, tetapi juga melibatkan aspek sosial dan budaya. Keunikan ini sangat perlu dijaga dan dikembangkan melalui kebijakan yang mendukung modernisasi tanpa menghilangkan nilai-nilai tradisional yang menjadi kekuatan pasar rakyat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun