Mohon tunggu...
Daffa Putra Pratama
Daffa Putra Pratama Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Seorang siswa

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Perpanjangan PSBB yang Tidak Kunjung Berhenti

29 Agustus 2020   02:38 Diperbarui: 29 Agustus 2020   02:30 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

PSBB atau singkatan dari Pembatasan Sosial Berskala Besar merupakan sebuah kebijakan atau peraturan yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia berdasarkan perintah dari Presiden Joko Widodo karena penyebaran virus COVID-19 yang semakin luas.

Peraturan yang diterapkan secara mendadak ini merupakan sebagai respons atas bertambah banyaknya jumlah korban yang terpapar virus COVID-19, yang memungkinkan pemerintah daerah untuk membatasi pergerakan orang dan barang masuk dan keluar dari daerah masing-masing asalkan mereka telah mendapat izin dari kementerian terkait (dalam hal ini Kementerian Kesehatan, di bawah Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto).

Peraturan tersebut juga menyebutkan bahwa pembatasan kegiatan yang dilakukan paling sedikit meliputi peliburan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan keagamaan, dan/atau pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum. 

Sekitar 25 wilayah sudah terpapar menurut data yang diperoleh dari Wikipedia dan tidak menutup kemungkinan akan bertambah. Banyak aspek yang terpengaruh akibat PSBB ini seperti sekolah dan pekerjaan yang juga akan mempengaruhi tingkat pendidikan dan ekonomi di Indonesia menurun.

Kebijakan ini diberlakukan dan sudah mulai ke masa 'New Normal' yang dimana beberapa kegiatan sosial yang dilaksanakan dalam kerumunan atau dengan orang banyak dibatasi dan diberlakukan protokol kesehatan. 'New Normal' ini sudah diberlakukan tapi, masih ada perpanjangan PSBB yang sebelumnya sudah mulai ada titik cerah.

Hal ini dikarenakan masyarakat yang terkadang masih kurang patuh terhadap protokol kesehatan sehingga korban yang terpapar semakin banyak dan belakangan ini meningkat dengan signifikan. Tanpa adanya kepatuhan terhadap protokol ini maka besar kemungkinan akan semakin lama untuk menemukan titik cerah mengingat jumlah penduduk yang terpapar dan petugas medis yang ada berbanding terbalik.

Jumlah pasien yang masih dalam perawatan juga masih banyak sedangkan yang baru terinfeksi meningkat dikarenakan ketidakpatuhan ini. Pemberlakuan 'New Normal' diharapkan dapat agar masyarakat mematuhi protokol yang ada, tetapi yang terjadi masih saja ada yang dilanggar.

Dari uraian diatas, dapat kita ketahui bahwa masyarakat masih belum bisa mematuhi secara penuh kebijakan dan protokol kesehatan yang ada dan menyebabkan meningkatnya jumlah yang terinfeksi sehingga susah mengakhiri PSBB ini. Jika saja masyarakat bisa lebih patuh, maka PSBB kemungkinan bisa diperpendek jangka waktunya.

Memang banyak yang ingin bertemu satu sama lain, tetapi jika tidak mematuhi protokol yang ada, yang terjadi adalah malah mempersulit orang lain. Mari kita sama-sama untuk mematuhi protokol dari pemerintah agar kehidupan normal yang dulu bisa kembali lebih cepat dan dukunglah tenaga medis yang sedang berjuang mencari vaksin dan merawat pasien COVID-19.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun