Mohon tunggu...
Daffa Ali Fauzan
Daffa Ali Fauzan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Welcome to my Kompasiana account

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Yuk Intip Reaksi Beberapa Siswa Terkait Pembelajaran Jarak Jauh

24 Juli 2021   23:48 Diperbarui: 25 Juli 2021   00:16 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hi sobat Kompasiana! Menyikapi pandemi yang melanda Indonesia (dan negara-negara lain di dunia), pemerintah telah mengambil sejumlah langkah untuk memutus mata rantai distribusi, termasuk mewajibkan proses belajar mengajar. Dari jarak jauh, siswa belajar sendiri di rumah dan mengajar mata pelajaran melalui TVRI atau online sesuai kebutuhan guru


 Berikut contoh reaksi salah satu siswa yang belajar di rumah :
 Ini sangat menarik, namun harus diakui siswa kewalahan dengan banyak pertanyaan karena bosan, karena tidak bisa lagi berinteraksi langsung dengan teman sekelas dan hanya bisa mengerjakan pekerjaan rumah di rumah.
 
lalu berikut ini sedikit terkait saran siswa dalam belajar, adalah sebagai berikut:

Lebih memperhatikan efektivitas bahan ajar. Jangan terlalu banyak bertanya sehingga membuat siswa merasa terbebani. Pesan lain yang saya berikan kepada siswa adalah jika kita tidak yakin selama pandemi ini, semua keputusan yang dianggap wajar akan diambil tanpa mengganggu proses pembelajaran, jadi meskipun membosankan, untuk perlindungan kepentingan daerah, kita juga harus menerapkannya. mereka secara disiplin.

Di masa pandemi seperti sekarang khususnya pada pandemi covid 19 siswa belajar di rumah mengalami kesulitan belajar khususnya pada mata pelajaran hafalan seperti pendidikan kewarganegaraan maka dari itu disini saya akan membagikan beberapa pengalaman belajar peserta didik dalam melakukan pembelajaran secara daring. Banyak sekali hambatan yang dihadapi oleh peserta didik contohnya yang saya tanyakan kepada salah satu siswa yaitu masalah kondisi suasana belajar yang seharusnya berada di kelas. Namun sejak pandangi kebanyakan dilaksanakan di rumah masing-masing hal ini menjadi tantangan sikologis bagi para peserta didik atau siswa tersebut. selain itu juga ada hambatan lain yang dihadapi oleh siswa seperti koneksi internet dan juga fasilitas elektronik untuk menunjang pembelajaran titik namun dari beberapa responden lainnya. Ada juga yang menyukai metode pembelajaran daring karena lebih efisien hemat waktu dan juga lebih fleksibel dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja dan dapat menyesuaikan dengan gaya belajar masing-masing peserta didik. Selain itu, pembelajaran online ini dapat memberikan referensi belajar atau cara belajar yang baru sehingga siswa dapat merasakan suasana yang mereka inginkan.

Namun berdasarkan suka dan duka yang dialami oleh para peserta didik mereka berharap ini segera berakhir dan dapat melaksanakan pembelajaran secara normal seperti biasa. Berdasarkan responden yang telah dijelaskan diatas artinya dapat kita ketahui bahwa setiap peserta didik memiliki hambatan yang masing-masing dan juga perspektifnya masing-masing mengenai pembelajaran lain namun dengan hal tersebut peserta didik menginginkan situasi belajar seperti sediakala karena bagaimanapun pembelajaran yang sempurna itu merupakan pembelajaran yang harus bertemu atau bertatap langsung dengan guru dan juga sesama peserta didik karena hal ini berkaitan dengan ranah psikologis yang perlu dipenuhi untuk proses pembelajaran peserta didik.

[PERLU DIKETAHUI] Untuk peserta didik khususnya di wilayah kota Cimahi dan khususnya untuk jenjang SMP masih melaksanakan kegiatan pembelajaran secara daring dan hal ini merupakan suatu suatu tantangan yang perlu dievaluasi. Untuk mata pelajaran social studies termasuk pendidikan kewarganegaraan sejatinya memiliki tantangan tersendiri karena pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang penuh dengan konsep dan pemahaman yang cukup mendalam sehingga dibutuhkan proses pemikiran yang baik dan keterampilan dalam mengkonsepkan materi pembelajaran.

Sebagai mahasiswa pendidikan kewarganegaraan yang melaksanakan KKN maka dari itu sejatinya perlu dilakukan sinergis antara orang tua guru dan peserta didik. Karena itulah penulis mengadakan workshop bersama orangtua yang juga penguatan pembelajaran bersama guru serta pendampingan kegiatan belajar bersama peserta didik. Melalui kegiatan itu , diharapkan dengan demikian kegiatan KKN yang penulis lakukan dapat mengimbangi kesulitan belajar peserta didik dan mampu menghadapi tantangan. Karena kita tidak tahu kapan pandemi ini akan berakhir dan juga kita harus mempersiapkan diri untuk mencari solusi yang terbaik. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan secara daring memiliki banyak referensi yang dapat kita pilih untuk disesuaikan dengan materi pembelajarannya, khusus untuk daring banyak media e-learning yang dapat dipergunakan seperti kuis online, presentasi secara online melalui zoom, membuat podcast sebagai bentuk pengganti tugas, ataupun pembelajaran lain menggunakan media e-learning yang efektif mampu meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memperhatikan kekurangan yang dimiliki oleh siswa.

jika kita memperhatikan permasalahan yang dihadapi oleh siswa dan juga dikoordinasikan dengan orang tua serta guru atau pengajar maka kita dapat menemukan solusi untuk permasalahan kesulitan belajar siswa khususnya untuk mata pelajaran sosial termasuk pendidikan kewarganegaraan.diharapkan program KKN ini mampu membantu semua pihak demi terwujudnya pendidikan yang lebih baik di tengah pandemi covid-19

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun