oleh : Daffa Hanif Hilmi dan Bima Agung PrayogaÂ
Kalau ngomongin soal warisan, kebanyakan orang langsung mikirnya soal harta: rumah, tanah, tabungan, atau mobil. Padahal, warisan itu nggak cuma soal harta, tapi juga bisa berupa hutang. Nah lho, jadi bisa saja yang diwarisin malah beban, bukan untung!
Menurut hukum perdata di Indonesia (tepatnya KUHPerdata), saat seseorang meninggal dunia, semua yang dia punya---baik itu aset maupun utang---akan turun ke ahli waris. Jadi, penting banget nih buat kita tahu bagaimana hukum ngatur soal warisan yang ada hutangnya, supaya nggak asal terima tapi ujung-ujungnya malah rugi.
---
Kalau Meninggal Masih Punya Hutang, Siapa yang Bayar?
Jawabannya: ahli waris.
Tapi jangan panik dulu! Hukum perdata punya aturan supaya ahli waris nggak langsung rugi. Jadi kalau orang tua atau saudara meninggal dan masih punya utang, ahli waris punya tiga pilihan:
---
Tiga Pilihan Buat Ahli Waris
1. Terima Warisan Apa Adanya (Tanpa Syarat)
Ini namanya murni/mutlak. Artinya, kamu terima semua warisan: baik harta maupun hutang. Kalau ternyata hutangnya lebih besar dari hartanya, ya kamu harus bayar sisanya pakai uang pribadi. Lumayan riskan kalau nggak tahu kondisi keuangan pewaris.