Mohon tunggu...
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan Mohon Tunggu... Sarjana Hukum di UPN Veteran Jakarta || Nasionalis-marhaenis || Adil sejak dalam pikiran..

"Kepriyayian bukan duniaku. Peduli apa iblis diangkat jadi mantri cacar atau diberhentikan tanpa hormat karena kecurangan? Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya," ungkap Pramoedya A. Toer dalam Tetralogi Buru.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Gencatan Senjata Laut Hitam dalam Perspektif Ukraina: Antara Janji Keamanan dan Kepentingan Ekonomi?

2 April 2025   15:27 Diperbarui: 1 April 2025   13:50 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Oleksandra Ustinova (Image by @Barong369 via X)

Menurut Ustinova yang juga pernah menjadi kandidat Walikota Vinnytsia pada 2020 dari Partai Holos, alasan utama di balik perjanjian ini bukanlah demi keamanan pelayaran di Laut Hitam seperti diungkapkan oleh Juru Bicara AS, melainkan untuk melonggarkan sanksi terhadap Rusia demi kepentingan ekonomi internasional di bawah kepentingan AS. Ia menilai bahwa narasi keamanan pelayaran hanyalah kedok saja untuk memungkinkan Rusia memanfaatkan momentum kenaikan permintaan global atas pupuk dan kembali ke pasar internasional.

Dengan meningkatnya kebutuhan pupuk dunia, terutama di Amerika Serikat, Rusia berada dalam posisi strategis untuk menggantikan Kanada sebagai pemasok utama. Hal ini menjadi faktor utama mengapa AS bersedia memberikan kelonggaran bagi Rusia, walau itu berarti mengorbankan posisi strategis Ukraina dalam perang.

"Keuntungan bagi Rusia, Kerugian bagi Ukraina," ujar Ustinova

Dari perspektif Ustinova (Ukraina), kesepakatan Gencatan Senjata Laut Hitam sama sekali tidak memberikan manfaat yang seimbang bagi Ukraina. Justru, perjanjian yang berawal di pertemuan Arab Saudi ini membuat Ukraina kehilangan kebebasannya untuk bertindak, sementara Rusia memperoleh keuntungan besar, baik secara ekonomi maupun militer.

Selain itu, tindakan Amerika Serikat selama jalannya perundingan menunjukkan prioritas geopolitik Paman Sam yang lebih condong ke arah kepentingan ekonomi global daripada komitmennya terhadap pertahanan Ukraina dan kepentingan Uni Eropa.

Dalam jangka panjang, kebijakan seperti ini dapat melemahkan kepercayaan Ukraina terhadap sekutu-sekutu Barat, serta memberi sinyal kepada Rusia bahwa mereka dapat tetap melanjutkan agresinya tanpa konsekuensi berarti.

Oleh karena itu, kritik dari Ustinova terhadap perjanjian ini menegaskan bahwa gencatan senjata yang seharusnya membawa stabilitas, justru menjadi alat negosiasi yang semakin merugikan pihak yang tengah berjuang mempertahankan kedaulatannya.

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun