Mohon tunggu...
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan Mohon Tunggu... Sarjana Hukum di UPN Veteran Jakarta || Nasionalis-marhaenis || Adil sejak dalam pikiran..

"Kepriyayian bukan duniaku. Peduli apa iblis diangkat jadi mantri cacar atau diberhentikan tanpa hormat karena kecurangan? Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya," ungkap Pramoedya A. Toer dalam Tetralogi Buru.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Revisi UU TNI: Langkah Maju atau Malah Menimbulkan Tantangan Baru?

24 Maret 2025   14:20 Diperbarui: 24 Maret 2025   06:30 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
TNI menggendong anak-anak Papua (Image by @puspen_TNI via X)

Salah satu persoalan utama yang masih dihadapi TNI adalah sistem promosi dan jenjang karier. Meritokrasi dalam tubuh TNI harus betul-betul ditegakkan agar tentara terbaik mendapatkan promosi berdasarkan prestasi, bukan karena faktor lain yang bersifat non-meritokratik.

Bila revisi UU TNI tidak menyentuh masalah ini, persoalan dalam sistem promosi dan meritokrasi akan terus berlanjut dan bisa berdampak pada moral serta profesionalisme prajurit.

Bila revisi UU TNI tidak menyentuh masalah ini, persoalan dalam sistem promosi dan meritokrasi akan terus berlanjut dan bisa berdampak pada moral serta profesionalisme prajurit.

Menjaga Warisan Sejarah: Profesionalitas dan Netralitas TNI

Sejarah mencatat bahwa pemisahan antara militer dan politik adalah prinsip yang harus dijaga. Bung Karno pernah menegaskan bahwa angkatan bersenjata tidak boleh masuk dan terlibat dalam politik.

Bung Karno pernah menegaskan bahwa angkatan bersenjata tidak boleh masuk dan terlibat dalam politik.

Hal ini juga diperkuat oleh sikap Jenderal Soedirman, yang meskipun dalam beberapa hal tidak selalu sejalan dengan pemerintah Republik pada masa Revolusi Nasional, beliau tetap menjunjung tinggi kewenangan pemerintahan yang sah dan fokus pada penguatan militer.

Legasi para pendahulu ini penting untuk dipertahankan agar TNI tetap berfungsi sebagai alat pertahanan negara yang profesional dan tidak terlibat dalam dinamika politik praktis yang dapat mengganggu stabilitas nasional.

(Image by Elshinta.com)
(Image by Elshinta.com)

Revisi UU TNI dan Masa Depan Demokrasi

Indonesia telah melalui perjalanan panjang dalam menjaga kemurnian demokrasi. Oleh karena itu, revisi UU TNI harus dilihat dalam konteks yang lebih luas, bukan sekadar perubahan hukum, tetapi sebagai bagian dari upaya memperkuat demokrasi dan supremasi sipil.

Keputusan sebesar ini harus diambil dengan penuh kehati-hatian. Ruang diskusi yang lebih luas, transparan, dan partisipatif perlu dibuka agar seluruh elemen masyarakat dapat memberikan masukan.

Ruang diskusi yang lebih luas, transparan, dan partisipatif perlu dibuka agar seluruh elemen masyarakat dapat memberikan masukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun