Mohon tunggu...
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan Mohon Tunggu... Sarjana Hukum di UPN Veteran Jakarta || Nasionalis-marhaenis || Adil sejak dalam pikiran..

"Kepriyayian bukan duniaku. Peduli apa iblis diangkat jadi mantri cacar atau diberhentikan tanpa hormat karena kecurangan? Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya," ungkap Pramoedya A. Toer dalam Tetralogi Buru.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Reformasi Politik Daendels di Jawa Abad ke-19: Pengaruh Revolusi Prancis yang Menyentuh Nusantara

16 April 2025   08:00 Diperbarui: 11 Maret 2025   01:09 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber Gambar: Museum Nusantara)

Daendels juga memperkenalkan berbagai reformasi administratif yang jauh lebih revolusioner dibandingkan dengan kebijakan-kebijakan sebelumnya.

Dalam hal pembagian wilayah, ia membagi Pulau Jawa menjadi sembilan prefektur (provinsi) yang mengikuti model administrasi yang diterapkan Napoleon di Prancis. 

Keraton Cirebon yang dihapus secara administratif dan kekuatan politik oleh Daendels (Sumber Gambar: MuslimahNews)
Keraton Cirebon yang dihapus secara administratif dan kekuatan politik oleh Daendels (Sumber Gambar: MuslimahNews)

Sebagai bagian dari upaya memodernisasikan administrasi negara, Daendels menanggalkan sistem feodal yang ada di beberapa daerah, seperti yang terjadi di Cirebon dan Banten dengan menghancurkan kekuasaan bangsawan lokal yang masih berpengaruh.

Dalam hal ini, Daendels berusaha menghapuskan sisa-sisa sistem yang menghambat kemajuan dan mengonsolidasikan kekuasaan Belanda secara lebih efisien.

Reformasi lainnya adalah dalam bidang pendidikan. Daendels memandang pendidikan sebagai bagian penting dari transformasi masyarakat dan mencanangkan kebijakan untuk membangun sekolah-sekolah untuk anak-anak Jawa, sebuah langkah yang sangat progresif mengingat konteks kolonial pada saat itu sangat buruk.

Selain itu, Daendels juga memperkenalkan reformasi dalam bidang pertanian, kehutanan, dan pengelolaan air, yang melibatkan pengawasan yang lebih ketat terhadap perkebunan kopi yang menjadi sumber utama pendapatan kolonial.

Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan hasil pertanian yang lebih terstruktur dan terkontrol serta memastikan pasokan bahan baku yang stabil untuk perdagangan Belanda.

Pengaruh Daendels terhadap Bangsawan dan Pusat Kekuasaan Lokal

Salah satu perubahan yang paling mencolok yang dibawa oleh Daendels adalah pemusnahan kekuasaan para sultan dan bangsawan lokal, yang selama ini mendapatkan berbagai keuntungan dari hubungan dengan VOC. 

Sebagai contoh, Daendels mencabut kekuasaan "resmi" dari Sultan Yogyakarta dan mengalihkan beberapa distrik ke kontrol Belanda.

Sultan Hamengkubuwuno II menggunakan gaya pakaian ala Prancis (Sumber Gambar: Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta)
Sultan Hamengkubuwuno II menggunakan gaya pakaian ala Prancis (Sumber Gambar: Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun