Mohon tunggu...
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan Mohon Tunggu... Sarjana Hukum di UPN Veteran Jakarta || Nasionalis-marhaenis || Adil sejak dalam pikiran..

"Kepriyayian bukan duniaku. Peduli apa iblis diangkat jadi mantri cacar atau diberhentikan tanpa hormat karena kecurangan? Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya," ungkap Pramoedya A. Toer dalam Tetralogi Buru.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Reformasi Politik Daendels di Jawa Abad ke-19: Pengaruh Revolusi Prancis yang Menyentuh Nusantara

16 April 2025   08:00 Diperbarui: 11 Maret 2025   01:09 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber Gambar: Museum Nusantara)

Daendels melakukan pengorganisasian pasukan yang terdiri dari 20.000 orang, yang di dalamnya terdiri dari tentara pribumi asal Jawa, Bali, Sulawesi, dan Ambon. Ia juga membangun berbagai fasilitas militer, seperti barak-barak, gudang-gudang mesiu, rumah sakit militer, dan memperkuat pelabuhan Surabaya. 

Sering dianggap tak nasionalis, inilah KNIL tentara Hindia Belanda warisan Daendels (Sumber Gambar: Wikimedia Commons)
Sering dianggap tak nasionalis, inilah KNIL tentara Hindia Belanda warisan Daendels (Sumber Gambar: Wikimedia Commons)

Semua langkah ini menunjukkan bahwasanya Daendels berniat untuk memperkuat posisi Belanda di Jawa, bahkan jika itu berarti memperkenalkan kekuatan militer yang lebih besar dan lebih terorganisasikan.

Konstruksi Infrastruktur dan Modernisasi

Daendels membawa visi modernisasi yang tinggi bagi Pulau Jawa, salah satunya dengan pembangunan jalur transportasi dan pendistribusian yang penting. 

Salah satu proyek utamanya adalah pembangunan Grote Postweg (Jalan Pos Besar), sebuah jalan raya sepanjang lebih dari 1.000 kilometer yang menghubungkan ujung barat hingga timur Pulau Jawa (Anyer-Panarukan).

Grote Postweg buatan Daendels (Sumber Gambar: Wikimedia Commons)
Grote Postweg buatan Daendels (Sumber Gambar: Wikimedia Commons)

Pembangunan jalan ini bukan hanya untuk mempercepat komunikasi dan pergerakan pasukan, melainkan juga untuk memastikan kontrol yang lebih baik terhadap seluruh wilayah Jawa. 

Proyek ini menelan biaya yang tinggi dan harus mengorbankan sekitar 12.000 pekerja paksa tewas (banyak di antaranya adalah rakyat pribumi) dalam proses pembangunan tersebut. Namun, meskipun proyek ini dibangun dengan biaya yang sangat tinggi dalam hal nyawa manusia karena pekerja paksa, hasilnya adalah sebuah infrastruktur yang masih digunakan hingga hari ini.

Jalan ini memungkinkan perjalanan dari Batavia ke Semarang yang sebelumnya memakan waktu sepuluh hari, setelah dibangun Jalan Pos Besar, dapat ditempuh dalam tiga atau empat hari saja.

Jalan Pantura bekas jalan yang dibuat oleh Daendels (Sumber Gambar: Tirto)
Jalan Pantura bekas jalan yang dibuat oleh Daendels (Sumber Gambar: Tirto)

Pembangunan infrastruktur ini tidak hanya berdampak pada bertambah kokohnya kekuasaan Belanda sebagai vasal Prancis, tetapi juga membawa dampak besar terhadap mobilitas barang dan manusia di Pulau Jawa, sekaligus membuka jalan bagi modernisasi lebih lanjut dalam sistem transportasi dan ekonomi yang bergantung pada ekspansi kolonial.

Reformasi Administratif dan Sosial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun