Namun, gerakan ini dihadapkan pada perpecahan internal sengan ketegangan antara mereka yang lebih moderat dan sayap kiri yang lebih radikal.
2. Komunisme
Walau begitu, gerakan ini mengalami penganiayaan brutal dari pemerintah kolonial. Partai ini sangat radikal, sehingga mengarahkan mereka kepada pengasingan bagi para pemimpin dan anggotanya.
3. Nasionalisme
Gerakan nasionalisme muncul sebagai respons terhadap penjajahan Belanda dan bertujuan untuk membangun identitas nasional Indonesia yang merdeka dari kekuasaan kolonial. Meskipun pada awalnya gerakan ini didominasi oleh kalangan terpelajar, gerakan nasionalisme kemudian menjadi lebih inklusif, dengan melibatkan lebih banyak orang dari kalangan rakyat biasa.Â
Sukarno dan tokoh-tokoh lainnya kemudian memimpin gerakan ini, yang berpuncak pada proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.
Tumpang Tindih dan Kolaborasi Antargerakan
Van Reybrouck menekankan bahwa pada awalnya Islam politik, komunisme, dan nasionalisme sangat saling terkait, meskipun pada akhirnya berkembang menjadi gerakan yang terpisah-pisah. Tokoh-tokoh penting dari masing-masing gerakan sering berinteraksi satu sama lain, baik melalui pertemuan langsung maupun melalui jaringan organisasi yang saling berhubungan.
Sarekat Islam yang awalnya berfokus pada isu-isu ekonomi dan sosial, mulai melibatkan diri dalam perdebatan politik yang lebih luas, sehingga membuka jalan bagi radikalisasi di internal mereka dan berujung pada perpecahan.Â