Bahkan Tjokroaminoto memiliki seorang istri yang menjalankan rumah kos untuk anak-anak sekolah di rumahnya. Rumah ini pun menjadi tempat tinggal bagi sejumlah tokoh yang kelak akan mendirikan Partai Komunis Indonesia (PKI), Partai Nasional Indonesia (PNI), dan berbagai gerakan radikal lainnya.
Sukarno: Anak Asuh Tjokroaminoto yang Menjadi Pemimpin Bangsa
Salah satu tokoh yang muncul dari rumah Tjokroaminoto adalah Sukarno. Pada tahun 1916, Sukarno yang baru berusia 15 tahun datang ke Surabaya dan tinggal di rumah Tjokroaminoto.
Meskipun pada awalnya ia merasa homesick dan hidup dengan serbakekurangan, ia segera terpesona dengan ideologi dan dinamika politik yang berkembang di rumah itu. Sukarno pun menganggap Tjokroaminoto sebagai sosok ayah dan gurunya, yang mengajarinya banyak hal tentang nasionalisme dan perjuangan untuk kemerdekaan.
Berdasarkan buku Revolusi, Van Reybrouck menyoroti bagaimana pertemuan-pertemuan di rumah Tjokroaminoto memberikan pengaruh besar terhadap pembentukan karakter Sukarno di kemudian hari. Ia belajar tentang bagaimana menggabungkan agama, politik, dan kebangsaan (nasionalisme) untuk melawan penjajahan.
Kendati Sukarno dan Tjokroaminoto memiliki perbedaan dalam pandangan mengenai “negara Islam”, keduanya tetap memiliki hubungan yang sangat erat.
Sukarno mengakui bahwa Tjokroaminoto adalah sosok yang sangat menginspirasi perjuangannya untuk bergerak bersama PNI, Partindo, dan bergerak bersama Hatta-Sjahrir. Kisah Sukarno ini juga menggambarkan pentingnya pendidikan politik informal yang terjadi di luar jalur pendidikan formal kolonial.
Tiga Gerakan Besar: Islam Politik, Komunisme, dan Nasionalisme
Van Reybrouck mengidentifikasikan tiga gerakan ideologi besar yang berusaha menantang kolonialisme pada periode awal abad ke-20, yakni Islam politik, komunisme, dan nasionalisme. Masing-masing gerakan ini, memiliki pengaruh yang besar terhadap pergerakan kemerdekaan Indonesia pada masa Revolusi, meskipun muncul dalam konteks yang berbeda.
Pada awalnya, gerakan-gerakan ini tidak sepenuhnya terpisah satu sama lain dan sering kali terjadi tumpang tindih antara satu dengan yang lainnya.
1. Islam Politik