Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia yang tidak hanya berfungsi mengenyangkan, tetapi juga menentukan derajat kesehatan masyarakat. Namun, jarang disadari bahwa di balik setiap makanan yang dikonsumsi terdapat proses pengujian yang ketat untuk menjamin keamanannya. Salah satu pendekatan penting dalam hal ini adalah analisis kimia pangan, yang berperan besar dalam memastikan mutu dan keamanan produk sebelum sampai ke tangan konsumen (Naviglio & Gallo 2020).
Sebagai mahasiswa Analisis Kimia, saya berkesempatan melakukan magang di Direktorat Standardisasi dan Pengendalian Mutu, tepatnya di Balai Pengujian Mutu Pangan. Selama kegiatan magang, saya terlibat langsung dalam berbagai proses uji laboratorium untuk menilai kualitas produk pangan. Pengalaman ini memberikan pemahaman bahwa pekerjaan di balik meja laboratorium memiliki kontribusi vital terhadap kesehatan masyarakat.
Dari Makanan Ringan hingga Minyak Goreng: Semua Melalui Analisis
Beragam produk pangan diuji secara menyeluruh di laboratorium. Pada produk makanan ringan, pengujian biasanya mencakup kadar gula, lemak, dan bahan tambahan pangan untuk memastikan tidak ada kandungan yang melebihi ambang batas. Jika tidak diawasi, konsumsi berlebih dapat meningkatkan risiko obesitas dan hipertensi.
Sementara itu, gula dapur juga tidak luput dari pemeriksaan. Uji kadar air dan kemurnian sukrosa penting untuk menjamin stabilitas dan daya simpan produk. Bahkan bahan pokok seperti minyak goreng diuji kadar asam lemak bebas dan bilangan peroksidanya, mengacu pada standar Codex Alimentarius (2021) dan pedoman BPOM RI (2022) guna menentukan kelayakan konsumsi serta menghindari pembentukan senyawa berbahaya.
Peran Instrumen Analisis Kimia
Dalam laboratorium, berbagai instrumen analitik berperan penting untuk memastikan mutu pangan. Peralatan seperti HPLC (High-Performance Liquid Chromatography) digunakan untuk menganalisis vitamin dan aditif pangan, AAS (Atomic Absorption Spectroscopy) untuk mendeteksi logam berat, serta spektrofotometer UV-Vis untuk menganalisis komponen gizi lain (Artavia et al. 2021).
Meskipun terdengar teknis, seluruh prosedur tersebut bertujuan sederhana: memastikan bahwa setiap produk yang beredar di pasaran aman bagi konsumen. Hasil pengujian laboratorium menjadi dasar pengambilan keputusan dalam pengawasan mutu pangan nasional (BPOM RI 2022).
Mengapa Penting bagi Masyarakat?