Mohon tunggu...
Daffa Ardhan
Daffa Ardhan Mohon Tunggu... Freelancer - Cerita, ide dan referensi

Menulis dalam berbagai medium, bercerita dalam setiap kata-kata. Blog: http://daffaardhan.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Orang Dewasa yang Merindukan Masa Kecilnya

13 Maret 2020   13:33 Diperbarui: 13 Maret 2020   19:54 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak-anak. (Foto: pexels.com)

Mungkin ada sedikit kemudahan jikalau kita lahir di keluarga yang serba privilese. Tapi kalau tidak, mewujudkan keinginan harus dicapai sendirian. Di tengah jalan kita akan menghadapi banyak rintangan. Tapi kita tahu kalau itu proses yang harus dilakukan semua orang.

Setelah dewasa, kehidupan menjadi lebih rumit. Kesenangan seringkali terhambat ekspetasi. Berbeda dengan anak kecil, manusia dewasa harus memikul tanggung jawab yang besar untuk menentukan hidupnya mau jadi apa dan seperti apa.

Saya rasa tidak semua orang menyadari tanggung jawab itu. Saya pun sempat merasakanya sebab saya merasa waktu berjalan begitu cepat. 

Saya sering bertanya-tanya pada diri saya, perasaan baru kemarin ayah mengantar saya masuk SD. Perasaan baru kemarin saya tamat SMA lalu orang tua saya mengajak saya pergi liburan untuk merayakan kelulusan saya.

Dan sekarang, kok tiba-tiba saya sudah mau meninggalkan dunia perkuliahan. Hari kelulusan sudah semakin dekat. Jujur, saya sempat membenci kenyataannya ini. Tapi, mau apa lagi? Ini kenyataan yang harus dihadapi. Perjalanan yang sudah saya lewati sebelumnya tidak bisa saya ulang.

Momen di masa lalu yang pernah saya ingat sebagian sudah terbingkai dalam foto. Sebagian lagi hanya menempel dalam ingatan. Dan suatu hari momen itu mungkin akan terlupakan juga. Kenangan yang saya rasakan kemudian akan pergi meninggalkan masa depan.

Kegelisahan saya, Karin atau kita yang sedang tumbuh menjadi dewasa merupakan fase yang nyata. Kita akan selalu mengalaminya. Saya mengerti apa yang Karin pikirkan.

Orang-orang seperti Karin yang merindukan masa kecilnya. Namun saya tahu ia habya sedang menghilangkan penatnya. Mungkin berandai-andai menjadi anak kecil adalah pelarian yang menyenangkan baginya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun