Saya tidak mau seperti orangtua saya yang dulu gagal dalam mengatur keuangan sampai sering terjerat utang. Saya ingin lebih pintar dalam mengatur keuangan saya sendiri.
Dalam beberapa hal, orang tua saya lebih suka berhutang daripada menahan keinginan untuk membeli sesuatu.
Tapi akhirnya malah pusing sendiri karena tidak punya back up untuk membayarnya.
Sampai sekarang saya masih belajar agar tidak boros. Yang biasa saya lakukan adalah dengan mengurangi keinginan-keinginan saya sehingga pengeluaran jadi tidak jebol. Prakteknya memang susah.
Saya pun pernah merasa kalap dengan segala macam produk yang di jual di online shop. Sampai saya mencoba realistis dan menghapus semua aplikasi belanja Shopee dan Tokopedia agar saya tidak tergoda untuk membeli sesuatu.
Bukan hanya soal barang, makanan pun, meski harganya tidak sefantastis produk elektronik, tapi sangat mungkin bikin dompet bangkrut. Jajan makanan itu tidak akan terasa. Tahu-tahu sadar di akhir kalau uang sudah menipis. Padahal masih tanggal muda.
Biasanya saya mensiasatinya dengan cara-cara berhemat yang masih manusiawi. Saya tidak akan menyiksa perut saya dengan makan mie instan terus menerus.
Saya akan tetap mengkombinasikan antara makanan yang memang ideal secara gizi maupun makanan yang hanya bikin kenyang. Mengusahakan agar tetap makan enak, tapi harganya tetap waras dengan isi dompet.
Saya pun berhemat dengan cara kurangi konsumsi kopi dan minuman manis yang sekarang ini sedang tren atau minuman botolan di minimarket. Kemudian saya membiasakan diri minum air putih saja. Untuk orang seperti saya yang setiap hari tidak bisa lepas dari kopi dan minuman manis, cara ini merupakan cara yang sulit.
Tapi saya sadar, cara ini selain bisa meghemat pengeluaran, juga bisa meningkatkan kesehatan saya karena air putih tidak mengadung pengawet dan gula. Walaupun boba dan thaitea lebih nikmat, tapi dari sisi kesehatan jauh lebih sehat air putih. Sehat di tubuh dan sehat di dompet. Â
Setiap orang pasti punya cara tersendiri dalam berhemat. Dan sah-sah saja selama cara berhematnya tidak menyusahkan diri sendiri. Yang terpenting kembali pada niat. Kalau niatnya ingin memperbaiki finansial, berhemat bukan jalan yang salah.