Mohon tunggu...
Kamaruddin Azis
Kamaruddin Azis Mohon Tunggu... Konsultan - Profil

Lahir di pesisir Galesong, Kab. Takalar, Sulsel. Blogger. Menyukai perjalanan ke wilayah pesisir dan pulau-pulau. Pernah kerja di Selayar, Luwu, Aceh, Nias. Mengisi blog pribadinya http://www.denun89.wordpress.com Dapat dihubungi di email, daeng.nuntung@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

"The Lancet", Prabowo dan Kekeliruan di Baliknya

26 Maret 2018   11:21 Diperbarui: 26 Maret 2018   11:39 915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya akan menggerakkan mesin-mesin partai untuk melakukan pengecekan faktual realitas di desa-desa, di kecamatan-kecamatan, di kabupaten-kota, provinsi untuk menyusun hipotesa pembangunan, mengulik fakta lapangan dan merekonstruksi jalan perubahan. Baik oleh diri dan Partai-nya maupun oleh hasil kerja rezim.

Bukankah dia punya kapasitas untuk itu? Ketimbang merujuk ke Kapal Hantu, ada baiknya melakukan riset seperti itu terkait Poros Maritim, terkait Nawa Cita, terkait bagaimana kebijakan pembangunan infrastruktur di Kabinet saat ini berdampak pada aspek sosial, ekonomi dan lingkungan.

Jika saya Prabowo, sebelum terlambat, saya akan gerakkan sebuah wahana yang berfungsi seperti 'KataData' atau semacam 'Wiki-rindra'.

Yang bisa dibagikan ke dunia maya dan dunia nyata tentang data dan informasi yang dikumpulkan oleh Gerindra dan simpatisannya terkait efisiensi, efektifivitas dan dampak pembangunan nasional.

Tak perlu khawatir jika politisinya atau simpatisannya tidak punya tools memadai, masih banyak orang baik di negeri ini jika diajak untuk bicara realitas dan merefleksi masa depan. Tentang apa yang dialami dan bagaimana menempatkan hati dalam menilai Indonesia saat ini.

Jika saya Prabowo, saya akan melakukan silaturahmi ke titik paling pelosok Indonesia seperti yang tampak di iklan-iklan politik lima tahun lalu. Sembari membenahi bank data partai, lalu terus konsisten menolak KKN dan sungguh-sungguh mendidik rakyat untuk mencintai Indonesia.

Jika saya Prabowo, saya akan menghidupkan daya kiritis dari kampung-kampung hingga puncak kekuasaan, bukankah tujuan partai didirikan adalah sebagai pendidik rakyat agar mawas diri, punya kompetensi dan bangga ber-Indonesia. Sebagaimana aksi yang dilakukan para ilmuwan atas klaim banal 'pembangunan' ala Wakefield itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun