Juga sekaligus citra Jakarta yang tidak bisa dipisahkan dari sejarahnya sebagai sebuah kultur Betawi, yang sangat identik sebagai komunitas Islam yang terbuka, bersemangat multikultur, toleran dan sangat mencintai Islam sebagai identitas utama kebudayaan mereka.
Kondisi demikian ini menimbulkan desakan yang tidak henti-hentinya dari ulama dan masyarakat agar Panti Sosial Karya Wanita (PKSW) Teratai Harapan Kramat Tunggak ditutup.Â
Adanya desakan yang semakin menguat tersebut pada akhirnya dilakukan penelitian oleh Dinas Sosial bersama Universitas Indonesia untuk tentang sejauhmana penolakan masyarakat terhadap PKSW Teratai Harapan Kramat Tunggak.Â
Dari hasil penelitian tersebut, pada tahun 1997 direkomendasikan agar Lokres tersebut ditutup era Gubernur Sutiyoso. Pada tahun 1998 dikeluarkan SK Gubernur KDKI Jakarta No. 495/1998 tentang penutupan panti sosial tersebut selambat-lambatnya akhir Desember 1999.Â
Pada 31 Desember 1999, Lokres Kramat Tunggak secara resmi ditutup melalui SK Gubernur KDKI Jakarta No. 6485/1998. Selanjutnya Pemda Provinsi DKI Jakarta melakukan pembebasan lahan eks lokres Kramat Tunggak.
Masjid Alam Si Pitung di Marunda
Masjid Alam ini berada di Jl. Marunda RT.09 / RW.01, Marunda, Cilincing, RT.3/RW.7, Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Dikenal juga dengan Masjid Si Pitung, jawara Betawi yang dalam sejarahnya disebut melawan dan mengusir penjajah.
Masjid ini adalah satu dari sekian banyak masjid-masjid bersejarah di pesisir Jakarta. Di pintu masuk kawasan masjid, terdapat sebuah gapura yang bertuliskan kedua kalimat syahadat dalam bahasa Arab dan nama Masjid Al-Alam Marunda. Di kedua sisinya terdapat kaligrafi lafadz Allah dan Muhammad.
Bangunan utama masjid tak begitu luas, lebih kurang hanya seluas 12 x 12 meter persegi, ditambah dengan bangunan baru untuk tempat sholat perempuan yang hanya seluas lebih kurang 4x8 meter persegi.Â
Di sebelah Barat masjid (diukur dari tempat pengimaman), terdapat beberapa makam. Ada dua makam keramat. Yaitu makam Kiai Jamiin bin Abdullah dan makam Syeikh Abdul Halim bin Hayyi Yahya.Â