Menyebut istilah "ngabuburit" menjelang berbuka puasa, jadi teringat kembali sewaktu masih remaja, lajang, jomblo, bujangan di kampung halaman saat di bulan Ramadan yang penuh kenangan.
Saya yang lahir dan menghabiskan masa remaja di pinggiran Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Alhamdulillah cukup banyak tempat "ngabuburit" favorit bagi remaja kala itu.Â
"Bahkan menurut informasi, dari sekian lokasi tersebut, terap masih ramai hingga sekarang terutama di bulan puasa," begitu cerita ponakan Abdi dari Makassar.
Sebut saja misalnya Anjungan Pantai Losari yang memanjang dari dermaga depan Benteng Ujungpandang (Fort Rotterdam) peninggalan Kerajaan Gowa, hingga ke melewati Masjid Asmaul Husnah yang lebih dikenal dengan masjid 99 kubah.
Bagi yang mau "ngabuburit" tapi modal pas-pasan, tempatnya di fly over atau jalan layang. Umumnya pengendara motor berboncengan dengan pasangannya. Cukup kendaraan diparkir tepi jalan, lalu duduk bersandar di pinggir jalan menikmati pemandangan keramaian lalulintas menjelang berbuka.
Yang lebih praktis lagi, mereka yang memilih menunggu waktu berbuka dengan "nongkrong" di luar pagar kawat Bandaran Internasional Sultan Hasanuddin di Kabupaten Maros, pinggiran Kota Makassar.
Mereka sambil duduk di luar pagar kawat bandara itulah, sambil melihat pesawat yang mau landing (mendarat) maupun yang siap take off (lepas landas) dari run away (landasan pacu) pesawat terbang. Entah siapa pula yang menyiapkan bangku tempat duduk di sana, berikut jajanan atau cemilan sebagai takjil buka puasa.
Itu pengalaman saya "ngabuburit" di Kota Makassar sewaktu masih muda belia (ciieh...). Berbeda lagi ketika hijerah ke Jakarta dan sudah berkeluarga. Mencari tempat dan lokasi untuk berbuka puasa yang pas buat keluarga, memang susah-susah gampang.Â
Apalagi secara tradisi, hal ini sudah menjadi salah satu kesibukan tersendiri bagi keluarga kami di bulan Ramadan. Berbuka puasa di luar rumah, memiliki sensasi khusus, terutama bagi keluarga seperti kami yang jarang berkumpul karena kesibukan masing-masing.
Lalu kemana mencari tempat berbuka yang cocok? Jangan bingung dan repot mencarinya. Salah satunya, coba datanglah dan luangkan waktu bersama keluarga, pacar, calon pacar atau "gebetan" di tempat "icip-icip" di kawasan pusat belanja dan kuliner di Sentra Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Sentra Kelapa Gading sendiri, adalah sebuah pusat bisnis dan komersial terpadu yang menjadi jantung kawasan Summarecon Kelapa Gading berkonsep fashion-food-entertaiment yang didirikan sejak tahun 1990 di atas lahan seluas 20 hektar.
Lalu apa manfaat ngabuburit?
1. Meningkatkan kesabaran. Ngabuburit dapat membantu meningkatkan kesabaran dan disiplin.
2. Menghilangkan rasa lapar dan dahaga: Ngabuburit dapat membantu menghilangkan rasa lapar dan dahaga sebelum berbuka puasa.
3. Meningkatkan kualitas waktu. Ngabuburit dapat membantu meningkatkan kualitas waktu dengan melakukan aktivitas yang bermanfaat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI