Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Coto Makassar Kuliner Andalanku di Saat Tak Bisa Mudik

16 Mei 2021   00:39 Diperbarui: 16 Mei 2021   00:50 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Coto Makassar, buras, ketupat (foto Nur Terbit)

Kalau di Sulawesi, jaraknya antara Kabupaten Pangkep ke Kota Makassar. Nah, begitulah serunya aksi saya berburu coto di belantara kota Jakarta 

Kota Makassar (dahulu bernama Kota Ujung Padang), adalah ibukota Provinsi Sulawesi Selatan. Kota ini, termasuk lumayan banyak dari jenis dan lokasi jajanan kaki limanya.

Kota terbesar dan cukup ramai di Indonesia bagian Timur ini, populer dengan sebutan "Kota Daeng" atau "Kota Angingmammiri".

Selain dikenal memiliki obyek wisata sejarah dan pantai, juga memiliki jajanan kaki lima yang sudah cukup dikenal.

Dari sekian banyak jenis kuliner "Kota Daeng" itu, antara lain Coto Makassar, Pallu Konro, Sop Saudara, Pallubasa, Kapurung dan Jalangkote. Yang disebut terakhir bukan makanan tapi jenis kue kering. Di Jakarta Jalangkote lebih dikenal dengan sebutan Pastel.

Bagi yang sudah sering makan atau jajan di kaki lima --- terutama yang sudah pernah ke Makassar, pasti pernah mencoba atau minimal pernah mendengar kelima nama jajanan kaki lima di atas. Yuk kita bedah satu persatu.

Sambal, jeruk nipis, bawang goreng, daun seledri pelengkap Coto Makassar (foto Nur Terbit)
Sambal, jeruk nipis, bawang goreng, daun seledri pelengkap Coto Makassar (foto Nur Terbit)
 

COTO MAKASSAR

Jajananfavorit ini terdapat di hampir di pusat kota hingga ke seluruh pojok Makassar seperti di Jl. Perintis Kemerdekaan, Jl Pettarani, Jl. Nusantara, Jl Bawakaraeng. Namanya coto, ingat ya, bukan SOTO tapi COTO.

Bahannya dari daging dan jeroan sapi, hati, limpah, usus. Tergantung selera, tapi bisa juga minta "campur" dari semua jenis. Harga semangkok Rp 10-15 ribu. Disantap bersama ketupat, buras atau nasi putih. Warung jajanan kaki lima gaya "Daeng" ini, buka dari pagi hingga malam hari.

PALLU KONRO

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun