Pemilik permainan KINCIRAN ini adalah Sugiman, asal Pacitan, Jawa Timur, mengaku masih sekampung dengan mantan presiden SBY.
Mulai menggeluti usaha Kincir sebagai sarana permainan anak ini, sejak 2001, setelah perusahaan garmen tempatnya bekerja gulung tikar.
Dari sebagian uang PHK yang diterimanya, Sugiman kemudian membeli Kuncir ini seharga Rp8 juta.Â
Setiap hari Minggu mangkal di samping Pasar Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Sementara pada setiap malam Minggu, lokasi ini lebih ramai lagi karena ada "pasar malam".
Di luar hari Minggu, Sugiman berkeliling pemukiman terutama di kawasan Rawasari, Jakarta Pusat, keluar masuk gang.
Pelanggannya umumnya adalah ibu-ibu yang datang belanja ke pasar. Terutama saat mangkal di Pasar Rawasari, seperti saat saya temui pagi itu.
"Sambil ibunya belanja, anak balitanya dititip sama saya sambil bermain kincir," kata Sugiman, di sela-sela ia menggowes pedal sepeda yang menjadi motor penggerak permainan kincir ini.Â
Kincir ini sepintas mirip Halilintar, di Dunia Fantasi Ancol dalam versi mini.
Tarif bermain kincir, dihitung bukan lamanya bermain, atau sistem jam-jaman.Â