Mungkin tidak penting kapan dan di mana al-Khansa' wafat. Karena sejatinya, ia tidak pernah benar-benar mati. Namanya terus hidup dalam puisi. Ratapannya untuk akhr masih dibacakan hingga kini. Namanya disebut sebagai simbol ketegaran perempuan Arab klasik. Ia telah menuliskan epitafnya sendiri dalam setiap syair ratapan yang ia tulis.
Ia adalah perempuan yang "selalu membuat orang lain menangis," namun wafat tanpa satu pun air mata ditumpahkan untuknya.
Referensi
Tammas, H. (Ed.). (n.d.). Diwan al-Khansa: Sharh wa-ta'liq. Bayrut, Lubnan: Dar al-Ma'rifah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI