Cahaya yang Dibawa ke Islam
Ketika al-Khans' akhirnya memeluk Islam, ia membawa serta keagungan masa lalunya---bukan untuk ditinggalkan, tetapi untuk disucikan. Ia tetap dikenang sebagai penyair, tetapi kini juga sebagai Muslimah yang menjunjung nilai keberanian, kesetiaan, dan cinta sejati. Bahkan Rasulullah mengapresiasi syair-syairnya, menjadikannya sebagai contoh keindahan bahasa dan keteguhan hati.
Penutup
Al-Khansa' mengajarkan kita bahwa menjadi saudari berarti memiliki kekuatan untuk mencintai dalam-dalam, dan ketika kehilangan datang, ia tidak sekadar meratap---ia mengabadikan. Cintanya kepada akhr bukan hanya kisah pribadi, tetapi menjadi warisan budaya dan literasi Arab yang tak lekang oleh waktu.
Rerensi
Tammas, H. (Ed.). (n.d.). Diwan al-Khansa: Shar wa-taliq. Bayrut, Lubnan: Dar al-Marifah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI