Mohon tunggu...
Dadang Sodikin
Dadang Sodikin Mohon Tunggu... lainnya -

Saya lahir di Bandung. Masa SD - SMA di Serang, Banten. Amat berkesan & menyenangkan. Selepas SMA kuliah di Geografi IKIP (kini UPI) dan FE UNPAS Bandung sambil kerja mengajar Geografi & Sosiologi-Antropologi sbg GTT di SMA Negeri 5 Bandung (1986-1990); tahun 1989-1990 bekerja sbg Staf Redaksi Jurnal Pendidikan IKIP Bdg. Semasa kuliah aktif belajar di organisasi intra & ekstra kampus, al: Himpunan Mhs Geografi (HMG), Senat, BPM FPIPS & Jantera, mendirikan & menjadi Wkl Redaktur Majalah Geografi LANDSCAPE, Ketua Asrama Mhsiswa Sangkuriang (ASPA I) IKIP Bdg. Bersama para Pengurus HMGi dr bbg perguruan tinggi di Indonesia, turut mendirikan Ikatan Mhs Geografi Indonesia (IMAHAGI, 1986) dan diamanati sbg Wkl Sekjen bidang Kerjasama Kelembagaan & Penelitian (PB IMAHAGI 1986-1988). Alhamdulillah, selama kuliah memperoleh Beasiswa SUPERSEMAR selama tiga tahun. Tahun 1991 hijrah ke Jakarta dan Kuliah S2 Ilmu Lingkungan di UI (tdk selesai); bekerja di Koperasi Pemuda Indonesia (KOPINDO, 1991-1995) dg jabatan terakhir sbg Manajer PSDM / PSA, Koord Program BKPK Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN Pusat, 1992-1996), & menjadi Staf Ahli seorang Agg Komisi V DPR-MPR RI (1996-2000), seraya aktif di bbrp org & lembaga kajian, al: DPP Generasi Muda Mathla’ul Anwar (GEMA MA), PB Mathla’ul Anwar, Forum Generasi Muda Islam (GEMUIS), Timnas Forum Dialog Indonesia (FDI), Forum Kebangsaan (forum komunikasi org kepemudaan lintas agama), Forum Indonesia Bersatu dan Jaringan UKMK & Pondok Pesantren, Forum KIKIS (forum koordinasi lintas pelaku penanggulangan kemiskinan). Pada tahun 1992, Alhamdulillah dipercaya menjadi Wkl. Sekretaris Umum The Asia-Pacific YCOP Confererence 1 (Konperensi Gerakan Koperasi di Kalangan Generasi Muda se-Asia Pasifik) di Jakarta. Tahun 1993, dipercaya menjadi Ketua Delegasi Indonesia pada Konperensi Gerakan Koperasi Perguruan Tinggi se-Asia Pasifik di Univ. Pertanian Malaysia (UPM) di Kuala Lumpur. Tahun 1999 saya mendirikan Pusat Studi Pengembangan Masyarakat (PSPM) di Banten, menjadi Team Leader Province Based Monitoring Kecamatan Devt Program dari Ditjen PMD DEPDAGRI-World Bank (2000-2005). Bergabung dg PT ARKONIN sbg Koord Fasilitator (Askot) P2KP di Kota Tangerang (2006) dan Koord Fasilitator (Askot) P2KP di Kab. Serang (2007); menjadi Koord Fasilitator PAMSIMAS (prog. pemberdayaan masyarakat berbasis kesehatan, lingkungan & penyediaan sarana air bersih) di Kab Serang (2008), Dosen STIE Banten (2009), dan sejak Oktober 2009 berhidmat di Universitas Mathla'ul Anwar (UNMA) Banten sbg Plt Kepala Biro Administrasi Umum & Kepegawaian dan Dosen. Di luar pekerjaan rutin itu, saya juga menekuni kajian & penelitian, forum2 ilmiah dan training2 penguatan kapasitas dan motivasi, baik sbg narasumber maupun moderator; dan menjadi mitra bbg lembaga untuk Desain, Monev & Formulasi Program. Saya suka baca-tulis, belajar scr otodidak, masak, musik, travelling, fotografi, dan bbg hal yg bisa didedikasikan utk kebaikan banyak orang. Saya suka berkawan dg aneka karakter & latar belakang. Bagi saya Perbedaan adalah Karunia, krn dg perbedaan itu kita bisa saling melengkapi. Saling menghormati adalah perekatnya: menjadi Jalinan Harmoni dan Konstruksi Kehidupan yg indah. Marilah QTA BERKAWAN, berbagi, dan menumbuhkan sinergi yg berfaedah bagi sebanyak-banyaknya penerima manfaat :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Para Pemimpin Kita Memprihatinkan

18 April 2014   10:44 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:32 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Seusai Pemilu Legislatif dan semakin mendekati momen Pemilihan Presiden, orang-orang yang mengaku dan atau dikelompokkan sebagai tokoh dan pemimpin negeri ini, sikap dan perilakunya semakin membuat kita sebagai rakyat sangat prihatin.

Sepertinya mereka lebih suka dan asyik saling menyindir dan mengecam orang yang berbeda pandangan ketimbang saling bersilaturahmi dan tulus berdialog: membangun dan menumbuhkan sinergitas mencari solusi untuk kemajuan bangsa ini.

Sesungguhnya mereka ini tengah membangun kesejahteraan rakyat dan kemajuan bangsa tercinta inikah atau tengah membangun kekuatan kolonialisme baru untuk menguasai negeri ini guna sebesar-besarnya kepentingan diri dan kelompoknya belaka?

Mudah-mudahan mereka tidak sedang mabuk dan asyik menari mengikuti irama gendang yang ditabuh “orang lain”.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun