Mohon tunggu...
Peter Dabu
Peter Dabu Mohon Tunggu... profesional -

warga biasa, suka baca, berdiskusi, dan sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Shale gas : Potensi energi yang belum terjamah

23 Oktober 2013   14:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:08 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13825139601397046280

[caption id="attachment_296639" align="alignleft" width="433" caption="Foto : ilustrasi"][/caption] Indonesia kaya akan keragaman sumber energi. Di negara ini, baik sumber energi dari fosil mapun energi non fosil semuanya ada. Persoalnnya, masih banyak sumber energi tersebut yang belum dikembangkan. Diantaranya shale gas. Potensinya besar tapi belum dikembangkan. Berdasarakan data  Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), sumber daya hipotetik (hypothetical resources), total  volume shale gas di Indonesia mencapai 574 Trilion cubic feet (Tcf). Potensi shale gas di Indonesia terdapat di cekungan-cekungan (basin) minyak dan gas konvensional. Mayoritas berada di region Sumatera. Dari 574 Tcf sumber daya hipotetik shale gas di Indonesia, 233 Tcf berada di region Sumatera yang tersebar di cekungan North Sumatera sebesar 64,78 Tcf, Central Sumatera sebanyak 86,90 Tcf,Cekungan Ombilin sebesar 25,11 Tcf,dan Cekungan South Sumatera sebesar 56,11 Tcf. Selain Sumatera, wilayah lainnya, yang kaya akan potensi Shale gas adalah Kalimantan. Total potensi di Kalimantan mencapai 193,93 Tcf yang tersebar di Cekungan  Barito sebesar 74,59 Tcf, Kutai sebesar 80,59 Tcf,Tarakan sebesar 7,22 Tcf, Melawi 11,90 Tcf, Ketungau sebesar 19,63 Tcf. Di region Papua, total potensi shale gas mencapai 90 Tcf yang tersebar di Cekungan Akimeugah sebesar 62,64 Tcf dan cekungan Bintuni sebesar 31,40 Tcf. Dan di region Jawa, total potensi mencapai 47,64 Tcf yang tersebar di cekungan  North West Jawa sebesar 5,64 Tcf dan North East Jawa sebesar 42 Tcf. Tumpuan energi masa depan Setidaknya ada lima sumber energi fosil yang terdapat di Indonesia.  Minyak, sumber energi andalan, pada tahun 2010 memiliki potensi sumber daya (resources) sebesar 86.9 billion barel dengan cadangan (reserves)sebesar 9.1 billion barrel. Indonesia juga punya gas (natural gas). Tahun 2010, sumber daya gas alam di Indonesia mencapai 384.7 Tcf dan cadangan sebesar 187 Tcf. Sumber energi fosil lainnya adalah batubara (coal). Total sumber daya batubara Indonesia mencapai 105 billion ton dan cadangan sebanyak 21 billion ton. Kemudian, Coalbed Methane (CBM) yang memiliki sumber daya sebanyak  453 Tcf. CBM dan Shale gas merupakan dua energi fosil yang belum dikembangkan. Meski saat ini Pertamina dan beberpa perusahaan energi lainnya sudah mulai melakukan kegiatan eksplorasi. Kesulitan utama pengembangan Shale gas adalah teknologi.Pengembangan Shale gas memang membutuhkan teknologi yang jauh lebih canggih dibandingkan dengan pengembangan minyak dan gas konvensional. Para ahli menyebutkan sebenarnya gas alam dan shale gas secara materi sama. Keduanya sama-sama gas. Namun, yang membedakan keduanya adalah keberdaannya di dalam perut bumi. Gas alam disedot ke luar dari perut bumi dari batuan reservoir sedangkan shale gas masih berada di dalam bantuan induk atau serpih (shale). Gas alam yang terdapat pada reservoir membutuhkan waktu sekitar enam juta tahun bermigrasi dari batuan induk. Namun, tidak semua gas ini bermigrasi. Ada juga gas yang tetap bertahan di batuan induk yang padat. Gas yang masih bertahan di batuan induk inilah yang disebut shale gas. Saat ini, Amerika Serikat adalah negara yang sudah berhasil mengembangkan teknologi untuk menyedot shale gas dari batuan induk. Keberhasilan negara tersebut menyebabkan banyak ahli memperkirakan Amerika akan menjadi negara yang tidak lagi tergantung pada negara lain sebagai pemasok energinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun