Mohon tunggu...
Daan Andraan
Daan Andraan Mohon Tunggu... Pramusaji - Pembaca

Seorang pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nyok Kite Nonton (Ceritanya) Ondel-ondel

24 Februari 2021   10:30 Diperbarui: 24 Februari 2021   10:35 1473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampung Ondel Ondel (dokpri).

Berawal dari rasa penasaran karena seringnya melihat deretan ondel ondel di pos polisi Pasar Gaplok melalui jendela commuterline yang melaju dari Selatan menuju Stasiun Senen membawaku 'blusukan' sore itu di Kampung Pulo, Jakarta Pusat.

Di pemukiman padat sekitar Jalan Kembang Pacar dan Pasar Gaplok, Kampung Pulo ini aku baru mengetahui para pengrajin ondel ondel  berte drmpat tinggal, beberapa diantaranya menjadi seniman ondel ondel dan tergabung dalam sanggar kesenian Betawi. 

Kurang lebih ada 4 sanggar kesenian Betawi di daerah ini.Sanggar Seni Betawi Mamit CS  tercatat yang paling tua dan menjadi pelopor pengrajin ondel ondel di wilayah yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan Kampung Ondel Ondel.

Sementara di sisi Jalan Kembang Pacar  sepanjang kurang lebih 130 meter dekat Pasar Gaplok berderet rangka bambu bakal ondel ondel dan menjadi etalase ondel ondel yang telah jadi.

Ondel Ondel di pinggir Jl. Kembang Pacar (dokpri)
Ondel Ondel di pinggir Jl. Kembang Pacar (dokpri)
Kata ondel ondel berasal  dari gondel gondel yang berarti berayun atau bergoyang. Benyamin S yang mempopulerkan istilah ini dalam lagunya yang berjudul Ondel Ondel yang dirilis tahun 1970.Ondel Ondel berasal dari masa pra Islam di tanah Betawi. Seorang pedagang asal Inggris, W. Scot, menuliskan dibukunya ondel-ondel sudah ada di tahun 1605.

Di masa itu digunakan sebagai sarana tolak bala, dengan cara mengaraknya keliling kampung diiringi bunyi bunyian dari alat musik ataupun benda (peralatan rumah tangga)  yang dipukul oleh empunya rumah ketika arak arakannya lewat. 

Perkembangan selanjutnya ondel ondel dianggap sebagai ucapan rasa syukur dan pelindung sehingga digunakan dalam upacara adat dan hajatan.

Pada saat itu ondel ondel dibuat agak menyeramkan dengan wajah raksasa yang bengis dan taring panjang keluar dari bibirnya. Di zaman gubernur Ali Sadikin, ondel ondel lebih di _manusiawi_ kan dengan menghilangkan taring dan dengan wajah tersenyum.

Informasi informasi di atas ku dapat dari mencari di internet, aku tidak puas. Sumber bacaan tentang ondel ondel pun sangat susah didapatkan.

Aku teringat pernah melihat seseorang memposting tentang ondel ondel di Instagram, aku mencarinya dan menemukan akun @davi_kemayoran. Aku mengirim pesan dan berjanji untuk bertemu.

"Kalo ngomongin ondel ondel, kite ngomongin barongan nih", dengan logat Betawi Tengahnya Bang Davi memulai pembicaraan di sebuah cafe di Kemayoran. Logat Betawi Tengah Bang Davi lebih banyak menggunakan akhiran  'e' pada ujung kata. Sedangkan Betawi Oro, huruf 'a' lebih sering digunakan. Contoh kalimat Betawi Tengah, "Ngape Tong" di Betawi Oro menjadi "Ngapa Tong"

Bang Davi Kemayoran (dokpri)
Bang Davi Kemayoran (dokpri)
Bang Davi Kemayoran yang bernama asli Ahmad Suaip ini adalah pelestari seni budaya Betawi dan seorang teknisi IT. Pengetahuan beliau yang luas tentang budaya Betawi menjadikannya nara sumber di berbagai acara yang bertema kebudayaan Betawi.

Bang Davi kembali melanjutkan ceritanya. Ondel ondel di masa kecil beliau jauh berbeda dengan keadaan sekarang.

Dulu pertunjukan ondel ondel hanya ada saat _hajatan_ pernikahan dan sunatan yang disebut "Ngarak Ondel Ondel". 

Diiringi para pemusik yang memainkan Gendang Tepak, Gendang Kempul, Kenong Kemong, Krecek, Gong dan Tehyan atau Terompet ditambah lagi dengan pertunjukan silat dari Perguruan Silat Sutera Baja.

"Name Sutera Baja itu kependekan dari Silat Utama Putra Betawi Jaya" kata Bang Davi. Perguruan silat asli Kemayoran ini telah ada dari tahun 50-an. 

Dan pada tanggal 9 Oktober 2020, Silat Sutera Baja ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Provinsi DKI Jakarta oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Bang Davi menambahkan ada satu ritual khusus yang dulu sering dilakukan para seniman ondel ondel di Kemayoran sebelum melakukan Ngarak. Mereka akan mengunjungi salah satu makam tertua dan keramat di Kemayoran, Makam Keramat Kumpi Nyonya. 

Di sana mereka akan berdoa kepada Tuhan YME, meminta kebaikan dan keberkahan selama melakukan Ngarak Pengantin atau anak lelaki yang disunat. Harapannya agar hajatan yang dilaksanakan bisa berjalan dengan lancar, tidak ada gangguan dan tidak terjadi hujan. \

Begitu juga harapan untuk pengantinnya bisa menjadi pasangan yang langgeng seumur hidup dan untuk yang disunat semoga luka sunatnya bisa cepat sembuh.

Mengenai peran Pemerintah DKI terhadap kesenian ondel ondel yang kutanyakan, Bang Davi menjawab kalau pemerintah telah mengeluarkan aturan tentang penyeragaman bentuk dan kostum ondel ondel serta pemanfaataan ondel ondel di setiap acara acara resmi pemerintah DKI.

Yang dimaksud Bang Davi adalah Pergub Provinsi DKI Jakarta No. 11 tahun 2017 tentang Ikon Budaya Betawi yang dirilis oleh Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono. Adapun Isinya tentang penetapan 8 ikon Betawi, yaitu:  ondel-ondel, kembang kelapa, ornamen gigi balang, baju sadariah, kebaya kerancang, batik Betawi, kerak telor, dan bir pletok.

Tentang ondel ondel dibahas khusus di bagian lampiran, seperti ini isinya:

Ondel - Ondel.

a. Bentuk/ Desain.

1. Wajah laki-laki berwarna merah, alis hitam tebal, berkumis dan terlihat ramah

2. Wajah perempuan berwarna putih, bermata hitam sayu, alis hitam melengkung, bulu mata lentik, bibir merah, telinga bergiwang atau beranting anting dan jidatnya bermahkota.

3. Pakaian ondel-ondel laki-laki berwarna gelap dengan model baju pangsi, berselempang kain bermotif batik Betawi serta menggunakan ikat pinggang dan bawahan kain batik Betawi.

4. Pakaian ondel-ondel perempuan memakai busana kebaya panjang atau baju kurung bermotif kembang-kembang dan bawahan kain batik Betawi dengan selendang atau selempang disangkutkan di pundak kiri ke arah pinggang kanan serta menggunakan ikat pinggang.

5. Rambut terbuat dari ijuk warna hitam.

6. Hiasan kepala yang disebut kembang kelapa manggar) dengan jumlah 20 untuk perempuan dan 25 untuk laki-laki.

(dokpri)
(dokpri)
b. Filosofi/Makna Ondel-Ondel.
Sebagai perlambang kekuatan yang memiliki kemampuan memelihara keamanan dan ketertiban, tegar, berani, tegas, jujur dan anti manipulasi.

c. Fungsi, Penggunaan dan Penempatan Ondel-Ondel.

1. Sebagai pelengkap berbagai upacara adat tradisional masyarakat Betawi.

2. Sebagai dekorasi pada acara seremonial Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, festival, pentas artis asing, pameran, pusat perbelanjaan, Industri

Pariwisata, gedung pertemuan dan area publik yang memungkinkan dari

aspek estetika dan keselamatan umum.

3. Penempatan di sisi kanan kiri pintu masuk, di lobby sebagai pelengkap photo (photo wall), di panggung pementasan atau dalam bentuk visual di LED/Videotron, atau di tempat lain sesuai estetika.

Hari pun menjelang sore, tetapi obrolan tentang ondel ondel ini semakin seru ketika Bang Davi mengutarakan kegusarannya tentang fenomena ondel ondel yang kian marak mengamen di jalanan.

Beliau menyayangkan pendapat seorang sejarawan asal Depok yang mengatakan sesuai dengan sejarahnya, ondel ondel memang panggungnya di jalanan dan pelarangan ondel ondel ngamen di jalanan bisa membuat ondel ondel mengalami kepunahan.

Pendapat sejarawan tersebut sebagian dibenarkan oleh Bang Davi. Tetapi menurut beliau, ondel ondel yang di jalanan itu melecehkan _marwah_ (kehormatan) seni ondel ondel. Dari kostum yang tidak sesuai, ondel ondel yang tidak berpasangan, hanya menggunakan musik dari rekaman dan meminta uang.

"Dulu, Ngarak emang dapet duit. Tapi bukan dari minta minta, itu bayaran dari yang punya hajat karena udah _nanggap_ ondel ondel" ujar Bang Davi.

Mengutip dari laman tirto.id tanggal 13 Februari 2020, Pemprov DKI dan organiasasi masyarakat sebenarnya sudah sepakat melarang ondel ondel yang dimanfaatkan untuk mengamen atau mengemis sehingga mengganggu ketertiban umum. Kesepakatan itu dibuat oleh Pemprov DKI melalui Satuan Pamong Praja (Satpol) PP, Dinas Kebudayaan, dan Kesbangpol. 

Sementara ormas Betawi yang ikut menyepakati FORKABI, FBR, LKB, BANG JAPAR, Rumawi Pelita, Sanggar Utan Panjang, Sanggar Rifky Albani, dan Sanggar Betawi Mamit Cs.

Ketika azan Maghrib berkumandang aku meminta izin salat sekalian pulang. Sebungkus kopi jagung kuberikan kepada Bang Davi sebagai rasa terima kasih dan bentuk penghormatan dari yang muda kepada yang lebih tua seperti tradisi budaya Betawi.

Di lain hari aku kembali ke Kemayoran, ke Monumen Ondel Ondel.

Monumen Ondel Ondel Kemayoran (dokpri)
Monumen Ondel Ondel Kemayoran (dokpri)
Berlokasi di Jalan Benyamin Sueb, yang dulunya adalah landas pacu pesawat  Bandara Kemayoran,  sepasang patung ondel ondel setinggi 9 meter itu berdiri di atas pondasi setinggi 4 meter sehingga total ketinggiannya 13 meter dan dinobatkan MURI sebagai patung ondel ondel terbesar di Indonesia. 

Patung yang sekarang menjadi ikon Kemayoran ini didirikan oleh Pusat Pengelola Komplek Kemayoran (PPKK) dan diresmikan pada tanggal 17 Januari 2014.

Dan sore itu aku melihat banyak warga datang ke Monumen Ondel Ondel. Mereka seperti sedang berpiknik, menikmati sore Jakarta dengan foto foto bersama patung ondel ondel dan menikmati jajanan dari penjual makanan dan minuman yang ada di sekitaran monumen.

Sore hari di Monumen Ondel Ondel (dokpri)
Sore hari di Monumen Ondel Ondel (dokpri)
Tanpa sengaja aku mendengar seorang ibu yang menyuapi anaknya dan berbicara, "Ayok cepetan makannya, ntar keburu diambil barongan nasinya nih!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun