Mohon tunggu...
Rizka Rachmawati
Rizka Rachmawati Mohon Tunggu... Mahasiswi UIN Sultan Maulana Hasanuddin BANTEN

Saya adalah mahasiswi aktif semester 6 Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Saya memiliki ketertarikan dibidang kepenulisan dan bisnis. Hobi saya adalah membaca topik-topik seputar ekonomi. Saya percaya bahwa menulis adalah salah satu cara untuk menyampaikan gagasan dan memberi dampak positif bagi sesama.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Red Ocean Vs Blue Ocean Strategy: Saatnya Berhenti Bersaing dan Mulai Berinovasi

29 Juni 2025   18:12 Diperbarui: 29 Juni 2025   23:18 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto PT Unilever (Sumber: https://1.bp.blogspot.com/--PudlEqIPdk/YByifoeNUuI/AAAAAAAAcO4/pc32lyYAzYYhjp_mQOplyn9_9ervDBcvACLcBGAsYHQ/w640-h424/PT%2BUn

PERBEDAAN RED OCEAN VS BLUE OCEAN STATEGY

Red Ocean Strategi

  • Bersaing dalam ruang pasar yang sudah ada
  • Memenangi kompetisi
  • Mengekploitasi permintaan yang adaMengekploitasi permintaan yang ada
  • Memilih antara nilai-biaya (value-cost trade-off)
  • Memadukan keseluruhan sistem kegiatan perusahaan dengan pilihan strategis antara diferensiasi atau biaya rendah

Blue Ocean Strategi

  • Menciptakan ruang pasar yang belum ada pesaingnya (uncontested market space)
  • Menjadikan kompetisi tidak relevan
  • Menciptakan dan menangkap permintaan baru
  • Mendobrak pertukaran nilai-biaya
  • Memadukan keseluruhan sistem kegiatan perusahaan dalam mengejar diferensiasi dan biaya rendah

MANA YANG LEBIH BAIK, BLUE OCEAN ATAU RED OCEAN STRATEGY?

Keduanya memiliki tempat masing-masing. Red Ocean cocok untuk perusahaan yang kuat dalam efisiensi dan bisa bertahan dalam kompetisi sengit. Namun, untuk bertahan jangka panjang, pendekatan Blue Ocean menawarkan jalan keluar dari jebakan kompetisi yang melelahkan. Ketika sebuah bisnis mampu menciptakan pasar sendiri, maka ia bisa menghindari tekanan persaingan yang konstan dan membangun loyalitas pelanggan berdasarkan nilai unik yang ditawarkan.

Di era digital dan disrupsi seperti sekarang, perusahaan dituntut untuk lebih adaptif dan kreatif. Strategi Blue Ocean menjadi sangat relevan ketika konsumen mencari nilai lebih dan pengalaman unik, bukan sekadar produk.

 PELUANG BLUE OCEAN UNTUK PELAKU USAHA DI INDONESIA

Indonesia memiliki pasar yang sangat besar dan beragam, namun banyak sektor masih terjebak dalam model Red Ocean. UMKM, misalnya, banyak yang menjual produk serupa dengan branding dan pendekatan yang hampir sama. Akibatnya, mereka kesulitan untuk berkembang karena margin yang terlalu tipis dan kompetisi yang terlalu ketat.

Padahal, jika kita melihat lebih dalam, banyak Blue Ocean yang belum tergarap. Contohnya:

  • Produk ramah lingkungan untuk kebutuhan rumah tangga kelas menengah
  • Fashion muslimah yang menyasar generasi Z dengan pendekatan budaya pop
  • Aplikasi digital berbasis syariah untuk kebutuhan sehari-hari
  • Layanan edukasi daring dengan pendekatan lokal dan personalisasi

Peluang menciptakan pasar baru sangat terbuka jika pelaku usaha berani mengevaluasi ulang apa yang benar-benar dibutuhkan oleh konsumen, bukan hanya meniru pesaing

JANGAN TAKUT BERENANG DI LAUTAN BIRU!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun