Mohon tunggu...
Reni
Reni Mohon Tunggu... Mahasiswi

Saya adalah mahasiswi semester 6 jurusan Perbankan Syariah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Dan saya seorang pribadi yang ceria dan friendly dalam bergaul dengan siapa pun. Saya senang membangun hubungan yang positif dan mudah beradaptasi dengan lingkungan baru. Selain itu, saya memiliki hobi bermain badminton yang tidak hanya menjadi sarana olahraga, tetapi juga menjadi cara saya melatih semangat, sportivitas, dan kerja sama tim. Dengan kepribadian yang terbuka dan semangat yang tinggi, saya selalu berusaha memberikan energi positif di setiap kesempatan..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kolaborasi Mahasiswa KKN UIN Banten Kelompok 64 Bersama Puskesmas Taktakan dan Posyandu Link. Cori Rw. 04 Dalam Rangka Penyuluhan Stunting

5 Agustus 2025   20:39 Diperbarui: 5 Agustus 2025   20:39 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama Mahasiswa UIN KKN Kel. 64 dengan Pihak kelurahan, Puskesmas, Kader Posyandu, dan Masyrakat Link. Cori RW. 04

Penulis : Mahasiswa KKN UIN Banten Kelompok 64 Kelurahan Taktakan 

DPL : Bapak. Sanawi, S. Ag., M.A

Penyuluhan stunting yang dilaksanakan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) di Link. Cori RW 04, Kelurahan Taktakan pada tanggal 29 Juli 2025 dari pukul 09.00 hingga 12.00 WIB menjadi salah satu upaya nyata dalam mendukung penanggulangan masalah stunting di masyarakat. Stunting merupakan kondisi gizi kronis yang dialami anak sejak masa awal kehidupan, yang berdampak pada pertumbuhan fisik dan perkembangan otak yang tidak optimal, sehingga berpengaruh negatif terhadap kualitas sumber daya manusia di masa depan. Oleh karena itu, kegiatan ini sangat penting dilaksanakan sebagai bentuk edukasi dan pemberdayaan masyarakat, khususnya pada kelompok rentan seperti ibu hamil, ibu menyusui, dan orang tua balita.

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bahaya stunting, yakni kondisi serius yang berdampak jangka panjang terhadap pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak. Masyarakat diajak untuk menyadari bahwa stunting bukan sekadar masalah tinggi badan yang pendek, tetapi juga menyangkut kualitas hidup anak di masa depan, termasuk kemampuan belajar dan produktivitas kerja saat dewasa.

Foto Sambutan dari Ibu Tri Yulianingsih, S.K.M., M.Si, selaku kasi pemberdayaan Masyarakat dari Kelurahan Taktakan.
Foto Sambutan dari Ibu Tri Yulianingsih, S.K.M., M.Si, selaku kasi pemberdayaan Masyarakat dari Kelurahan Taktakan.

Acara penyuluhan ini dihadiri oleh Ibu Tri Yulianingsih, S.K.M., M.Si, selaku Kasi Pemberdayaan Masyarakat dari Kelurahan Taktakan. Kehadiran beliau memberikan dukungan dan motivasi bagi warga serta mahasiswa KUKERTA dalam menjalankan program ini. Partisipasi aktif dari pemerintah kelurahan menambah bobot pentingnya program komunitas ini sebagai kolaborasi multi-sektor dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.

Foto Penyampaian Materi tentang Stunting oleh Ibu Bidan Haerunisa, S.Keb. Bd
Foto Penyampaian Materi tentang Stunting oleh Ibu Bidan Haerunisa, S.Keb. Bd

Kegiatan  penyuluhan ini juga menghadirkan narasumber utama yaitu Ibu Bidan Haerunisa, S.Keb. Bd dari Puskesmas Kelurahan Taktakan, yang berbagi wawasan mendalam mengenai penyebab, dampak, serta langkah-langkah pencegahan stunting. Materi yang disampaikan meliputi pentingnya gizi seimbang dimulai dari masa kehamilan, pemberian ASI eksklusif, pengenalan makanan pendamping ASI (MPASI) yang bergizi, serta pentingnya menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan agar risiko infeksi yang dapat memperparah stunting bisa diminimalisir. Selain itu, pemateri memberikan penjelasan tentang tanda-tanda anak yang berisiko mengalami stunting dan pentingnya pemeriksaan kesehatan secara rutin di fasilitas kesehatan seperti posyandu maupun puskesmas.

Ibu Bidan menjelaskan bahwa "Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan (Sejak janin dalam kandungan sampai usia 2 tahun). Anak yang stunting biasanya lebih pendek dari anak seusianya, dan juga bisa mengalami hambatan perkembangan otak".

Dan Ibu Dewi juga mengatakan bahwa "Anak yang mengalami stunting sudah dapat dipastikan memiliki tubuh yang pendek, namun anak yang bertubuh pendek belum tentu mengalami stunting".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun