Mohon tunggu...
Diah Utami
Diah Utami Mohon Tunggu... Administrasi - Pengamat

Warga dunia biasa yang masih suka hilang timbul semangat menulis dan berceritanya. Berharap bisa menebar sepercik hikmah di ruang maya kompasiana. Semoga berkah terlimpah untuk kita, baik yang menulis maupun membaca.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar dari Orang Jepang Sejati

3 Februari 2018   14:15 Diperbarui: 3 Februari 2018   14:28 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat Kayo, aku seolah bercermin untuk melihat diriku sendiri. Apakah aku, sebagai seorang muslim, sudah memancarkan keramahan serupa, setidaknya kepada sesama muslim lainnya? Rasanya masih jauh panggang dari api. Kusadari gaya bicaraku yang tegas cenderung galak, mungkin menakutkan bagi sebagian orang, dan bisa menimbulkan salah persepsi. (Wah... gawat nih.) Aku masih 'menghemat' senyum, padahal senyum adalah sedekah yang paling murah, yang bisa dilakukan seorang muslim kepada saudaranya seiman, kapan saja. Kuingat-ingat lagi kawan-kawan muslim di sekitarku. Rasanya tidak jauh berbeda.

Ah... saat ini wajah muslim memang kurang ramah terasa. Jangankan kepada non-muslim, terhadap sesama muslim saja saling curiga dianggap sudah biasa. Tipu daya terkadang bersembunyi di balik keramahan semu. Tapi kubayangkan bahwa dunia akan lebih indah bila dihiasi dengan banyak senyum, sapa, dan salam. Indahnya... Mungkin sekaranglah saatnya mengubah persepsi itu. Malu aku sebagai orang Islam, bila ternyata masih belum bisa ramah dan menyenangkan hati orang lain. Bercermin dari sepenggal episode kehidupanku di negeri orang, aku sangat bersyukur berkesempatan menjalani hidup di Jepang, mengenal Basshi dan Kayo, tipikal orang Jepang sejati. Sungguh pengalaman yang tak terlupakan. Insya Allah aku belajar banyak dari mereka.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun