Oleh: Syamsul Yakin & Cyrus Nurrahman AliÂ
(Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
Kecemasan berbicara di depan umum, seperti rasa tidak percaya diri, takut melakukan kesalahan, dan ketidaknyamanan di atas mimbar, merupakan respons terhadap ancaman yang mungkin belum tentu terjadi. Ancaman tersebut bisa berupa perasaan negatif, ketidakmampuan berkomunikasi, ketakutan gagal, dan rasa takut dinilai rendah oleh audiens.
Kecemasan semacam ini dapat dialami oleh siapa saja, termasuk individu dengan kemampuan tinggi. Mereka mungkin merasa diuji ketika tampil di ruang publik. Salah satu cara mengatasi kecemasan berbicara ini adalah dengan relaksasi, yang diyakini dapat mengurangi ketegangan.
Ketegangan juga bisa muncul saat berhadapan dengan senior atau orang yang lebih mahir dalam beretorika. Cara mengatasi ini adalah dengan menumbuhkan rasa percaya diri, yang merupakan kunci sukses berbicara di hadapan publik.
Ketakutan berbicara sering kali timbul sebagai respons terhadap situasi tak terduga, seperti lampu padam yang membuat konsep ceramah tidak dapat dibaca. Mengatasi kondisi ini memerlukan improvisasi, percaya diri, dan tidak takut melakukan kesalahan.
Kekhawatiran juga bisa muncul ketika seorang pembicara memiliki gaya bicara yang mirip dengan pembicara lain. Dalam situasi ini, penting untuk tetap menjadi diri sendiri, percaya diri, dan tidak takut salah. Seorang penceramah sebaiknya menguasai berbagai gaya bicara dari orator ulung.
Kecmasan beretorika yang muncul karena pengalaman pribadi atau kegagalan orang lain dapat diatasi dengan mencari akar masalahnya, melakukan persiapan lebih, dan tampil dengan percaya diri bahwa pengalaman buruk tersebut tidak akan menimpa dirinya.
Penyebab utama kecemasan beretorika sering kali adalah kurangnya kemampuan dan pengalaman, yang lebih merupakan faktor teknis yang berkembang menjadi masalah psikologis. Mengatasinya bisa dengan memperbanyak latihan, mempelajari gaya bicara orator handal, dan menghilangkan rasa takut salah saat tampil.
Public figure juga dapat mengalami kecemasan berbicara di depan umum karena khawatir kesalahan mereka akan tersebar luas dan viral.Â