Mohon tunggu...
Cyntia Ananta
Cyntia Ananta Mohon Tunggu... Administrasi - Tentang puan

Cerita tentang bagaimana lelaki sempurna memahami perempuannya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Puan

3 Februari 2020   22:46 Diperbarui: 3 Februari 2020   22:48 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


Tuan : " puan, rambut mu bagus"

Puan : " iyah, baru saja ku bawa ke salon sudah lama tidak ku potong, kau suka?"

Tuan :" apapun yang ada di dirimu semua sudah ku sukai puan"

Puan :" aku selalu tau itu, tuan"

Tuan :" tapi puan, sejujurnya, aku cemburu melihat rambutmu jika diliat oleh lelaki lain, bahkan aku sendiri pun belum boleh melihat nya, puan"

Puan :" aku mengerti maksud mu, aku paham sekali tuan bahwa hijab itu wajib dipakai oleh perempuan perempuan muslim"

Tuan :" aku tak akan memaksamu dengan kasar puan, aku hanya mengingatkan betapa penting nya menjaga sebelum dinikmati lelaki terlalu lama"

Puan :" termasuk kau, tuan?"

Tuan :" iyah termasuk aku, aku saja belum boleh. Jangan biarkan lelaki lain melihat lebih lama"

Puan :" pelan pelan tuan pelan pelan"

Tuan :" tak apa puan, aku siap menuntun mu puan aku siap.

Puan :"tuan? Mengapa kau tidak seperti lelaki milik perempuan perempuan diluar sana, yang memaksa perempuannya agar cepat berubah, atau bahkan sampai memutuskan hubungan dengan perempuan yang belum berpakaian tertutup"

Tuan :" karena aku bukan lelaki milik perempuan perempuan diluar sana puan, aku berbeda, kau akan selalu tau itu puan"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun