Mohon tunggu...
Cyntia Ananta
Cyntia Ananta Mohon Tunggu... Administrasi - Tentang puan

Cerita tentang bagaimana lelaki sempurna memahami perempuannya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perempuan Perempuan Itu... | Puan

2 Desember 2019   19:20 Diperbarui: 2 Desember 2019   19:42 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Tuan, siapa kah perempuan-perempuan yang kemarin menganggu mu tanpa sadar bahwa ada aku disana yang melihatmu?"
"Puan, perempuan-perempuan itu...."
"Perempuan-perempuan itu kenapa, tuan?"
"Puan, tak biasa nya kau seperti ini, sudahi saja percakapan ini. bagaimana dengan keseharianmu?"
" kutanya siapa perempuan-perempuan itu tuan? Ada apa? Kenapa tidak dijawab saja pertanyaanku ini tuan? Padahal sudah kulihat kau dengan mereka"
"Puan boleh kah aku bertanya?"
" Silahkan, asal setelah itu kau jawab semua tentang apa yang membuat ku penasaran ini, tuan"
"Apakah kau cemburu puan?"
" cemburu? Mengapa mengarah ke cemburu tuan? Ada apa gerangan denganmu ini"
"Puan, harusnya aku yang bertanya ada apa gerangan denganmu? Kau tak pernah pernah nya bertanya tanya tentang perempuan-perempuan denganku, puan aku paham sekali perihal perasaann perempuan ini"
"Jika aku cemburu bagaimana tuan? Haruskah ku salahkan rasa kecemburuanku ini? Aku tak pernah melihat mu begitu dekat dengan perempuan-perempuan seperti itu tuan"
"Puan, puan-ku. Kau paham sekali bagaimana aku memperlakukan mu, aku tak pernah mau membahas tentang perempuan-perempuan lain, mengapa kau meminta ku untuk membahas nya? Alasan mengapa aku tak pernah membahas perihal perempuan-perempuan lain denganmu, karena aku paham sekali puan aku paham bagaimana jika perempuan membahas tentang perempuan-perempuan lain dengan lelaki nya, akan menimbulkan hal-hal yang aku tak ingin itu terjadi, aku hanya ingin menjaga perasaan mu puan. perempuan-perempuan itu tak menarik perhatian ku sama sekali puan"
"Tenang lah puan hatiku sudah ku jatuh kan sejatuh jatuh nya denganmu, jangan lagi bertanya tentang perempuan lain yang akan menggores hatimu dan membuatmu menangis, sungguh aku tak ingin"
"Tuan...... :("

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun