Mohon tunggu...
Pendidikan

Logo Mahal? Siapa Takut!

11 Juni 2018   14:41 Diperbarui: 11 Juni 2018   15:25 980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manusia di dunia hidup secara berdampingan dan membutuhkan orang lain. Manusia tidak dapat hidup sendiri. Bahkan telah banyak diciptakan alat bantu untuk mempermudah hidup manusia. Misalnya barang-barang secara fisik yang berfungsi khusus, sampai ilustrasi-ilustrasi yang menyampaikan pesan-pesan tertentu.

Salah satu jenis ilustrasi yang ikonik dan banyak digunakan -- dibuat manusia adalah logo. Logo merupakan suatu unsur yang penting dalam sebuah lembaga, perusahaan, dll. Logo tidak hanya digunakan sebagai pengingat suatu merk, namun juga sebagai ilustrasi yang menarik penglihatnya dan mampu menyampaikan pesan khusus dari sebuah perusahaan, misalnya seperti citra, sifat, dan jenis produk yang dijual dan ditawarkan. Tidak hanya di perusahaan saja, bahkan sebuah logo penting sebagai pengenal diri sendiri (self branding).

Tentunya dalam proses pembuatan logo tidaklah main-main, mengingat bahwa logo nantinya akan menjadi ikon yang diingat oleh masyarakat dan juga sebagai tanda pengenal sebuah perusahaan. Tidak semua orang dapat membuat logo yang baik dan efektif. Dalam pembuatan logo juga diperhatikan elemen-elemen desain dan bagaimana logo tersebut bisa menyampaikan pesan kepada pengamatnya. Maka dari itu dapat disimpulkan membuat logo terbilang gampang-gampang susah. Gampang jika hanya ingin mencomot dan asal-asalan. Susah jika orisinil dan sederhana namun bermakna.

Namun salah satu keresahan yang sering terjadi adalah bagaimana seorang pembuat logo yang seringkali jasanya dipandang sebelah mata. "Cuma gitu doang, gampang kan?", "simpel kaya gitu kok mahal amat?", dan masih banyak komentar-komentar yang meremehkan jasa pembuatan logo. Memang masih ada mereka yang mengerti pentingnya logo berani membayar mahal dan menghargai jasa tersebut, namun kebanyakan orang, khususnya di Indonesia lebih menyepelekan pembuatan logo apalagi dengan embel-embel si pembuat masih "teman" sendiri.

Mind set seperti ini yang sebenarnya agak melenceng dari kenyataan. Cara piker bahwa logo itu murah, tidak perlu mahal-mahal apalagi desainernya teman sendiri. Padahal jika dilihat kenyataannya, sebuah logo terserndiri penting keberadaannya bagi perusahaan. Logo nantinya akan diingat di mana-mana dan membawa citra perusahaan itu sendiri. Toh logo tidak akan berubah dalam kurun waktu singkat, karena konsistensi logo haruslah kuat sehingga dapat membangun kepercayaan klien atau konsumen perusahaan tersebut. Maka seharusnya sudah menjadi hal yang wajar jika sebuah logo dihargai dengan nominal yang cukup mahal. Maka dari itu penulis memutuskan untuk menyajikan keresahannya ini dalam bentuk tulisan tentang mengapa jasa pembuatan logo layak dihargai dan bagaimana orang cenderung memandang sebelah mata jasa pembuatan logo itu sendiri.

Benarkah Logo Berpengaruh?

Jika kita membahas tentang layakkah sebuah desain logo dihargai dengan nominal besar, maka tentulah pembahasan tidak akan jauh dari pengaruh sebuah logo terhadap citra perusahaan ataupun lembaga tertentu. Lalu apakah pengaruh logo terhadap citra perusahaan? Adapun fungsi sebuah logo menurut Rustan (2009: 13) adalah:

  • Identitas diri. Supaya dapat membedakan dengan identitas milik orang lain
  • Tanda Kepemilikan. Supaya membedakannya dengan milik orang lain
  • Tanda Jaminan kualitas
  • Mencegah peniruan/pembajakan
  • Menamah nilai positif
  • Propergi legal suatu produk atau organisasi
  • Mengkomunikasikan informasi seperti keaslian, nilai dan kualitas

Tidak sedikit perusahaan yang berniat mengubah logo demi citra yang ingin dibangun. Tentulah perubahan logo tidaklah gampang karena taruhannya pada nama perusahaan itu sendiri. Selain itu dengan berubahnya sebuah logo perusahaan bisa dikatakan ikut mengubah branding yang sudah ada (melakukan rebranding). Alhasil biaya yang dikeluarkan pun tidak sedikit karena perusahaan harus mencetak ulang dan mengganti semua, mulai dari stationery yang bersifat intim (kartu nama, surat, nota,dll.) sampai ke produk branding pelengkap seperti merchandise dan brosur.

Lalu benarkah sebuah logo berpengaruh untuk citra perusahaan dan terlebih kepada keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan tersebut? Seperti pada perusahaan Telkom yang beberapa tahun lalu telah mengganti logonya, tepatnya pada tahun 2009. Persaingan dalam bidang bisnis komunikasi semakin ketat, walaupun PT. Telkom memegang nama sebagai perusahaan milik negara, tentulah mereka tetap membutuhkan strategi khusus untuk mengangkat citra perusahaan, entah untuk membangun kepercayaan lebih ataupun bisa juga untuk menambah ketertarikan konsumen baru terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.

Stratergi yang digunakan PT. Telkom agar bisnisnya tetap eksis dan berkembang adalah dengan mengubah identitas merk berupa logo yang digunakan.

seminar2-5b1e2fd7caf7db3d2f699f96.jpg
seminar2-5b1e2fd7caf7db3d2f699f96.jpg
seminar1-5b1e30decf01b45a87641038.jpg
seminar1-5b1e30decf01b45a87641038.jpg
Dua gambar di atas adalah logo PT. Telkom yang lama dan baru. Seperti kita ketahui, gambar yang sebelah atas adalah logo yang lama. PT. Telkom sendiri telah resmi mengganti logonya (menjadi gambar yang di bawahnya) sejak Oktober 2009. Jika dilihat sekilas, kesan yang ditampakkan oleh logo kedua adalah lebih luwes, jenis logotype yang digunakan memiliki ujung yang tidak tegak seperti logo yang sebelah kiri. Selain itu ilustrasi logo baru (logogram) terlihat lebih organik sedangkan sebelah kiri lebih geometrik, selain itu ada penambahan warna kuning berbentuk tangan yang cukup unik dan mencolok pada logo baru daripada logo lama yang menggunakan pilihan warna sebatas biru saja.  Dari pembedahan sekilas tersebut saja dapat memberi kesan yang sangat berbeda antara kedua logo tersebut. Logo lama terlihat lebih formal, sedangkan logo baru terkesan lebih hangat dan dekat dengan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun