Mohon tunggu...
Cut Putroe Salsabila
Cut Putroe Salsabila Mohon Tunggu... Lainnya - Public relations

Passionate in communication

Selanjutnya

Tutup

Film

Ngeri Serial Netflix The Glory, Campaign.com, Campaign.com Ajak Publik Dukung Aksi Anti-Perundungan

28 Februari 2023   10:12 Diperbarui: 28 Februari 2023   10:15 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Jakarta, 25 Februari 2023 --- Perundungan masih menjadi masalah serius di berbagai belaahnd dunia, tak terkecuali Korea Selatan. Akhir-akhir ini, publik dihebohkan dengan sebuah serial populer di Netflix, The Glory. 

Aksi perundungan yang menyisakan trauma bagi masyarakat menjadi latar belakang produksi serial tersebuh. Dibintangi oleh Song Hye Kyo, The Glory menceritakan dendam seorang guru yang pernah menjadi korban perundungan di masa lalunya. Salah satu adegan yang paling mengerikan adalah ketika Moon Dong Eun (Song Hye Kyo) dibakar tangannya dengan alat pelurus rambut oleh sekelompok perundung. Adegan itu dibuat berdasarkan kisah nyata yang terjadi di Korea Selatan pada tahun 2006 silam. Sontak, The Glory meraih peringkat pertama di daftar Top 10 Global Netflix pada pekan pertama awal tahun 2023. Bagaimana dengan Indonesia?

Berdasarkan data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI),  terdapat aduan dari 480 anak yang menjadi korban perundungan di sekolah selama periode 2016-2020. Kasus ini semakin meningkat kisaran 30-60 kasus tiap tahunnya. Bahkan, Indonesia menduduki peringkat kelima dalam kasus perundungan. 

Sementara itu, data Programme for International Students Assessment (PISA) menunjukkan, anak dan remaja di Indonesia mengalami 15 persen intimidasi, 19 persen dikucilkan, 22 persen dihina, 14 persen diancam, 18 persen didorong sampai dipukul teman dan 20 persen digosipkan kabar buruk. KPAI menegaskan, penyebab perundungan bisa diakibatkan oleh paparan konten kekerasan yang ada di media sosial. Konten media sosial yang tidak tersaring membuat anak cenderung meniru aksi kekerasan dan penghakiman sosial seperti yang terjadi di dunia maya tersebut. Seharusnya sekolah bisa membaca kondisi kejiwaan masing-masing siswa. Namun biasanya, sekolah hanya mempunyai satu guru konseling. Sehingga sulit untuk memberikan perhatian intensif pada tiap murid. 

Menanggapi hal ini, Campaign.com berkolaborasi dengan Yayasan Teruntuk Jejak Kebaikan mengadakan kampanye #AksiSalingJaga di aplikasi Campaign #ForChange. "Kampanye ini merupakan aksi nyata yang diperlukan untuk memutus mata rantai perundungan. Perundungan seolah telah menjadi budaya yang mengakar, peristiwanya terus-menerus terjadi.", Ujar Gita Hermanda selaku Senior Public Relations Campaign.com. Mirisnya, sekolah, tempat yang seharusnya menjadi pelindung paling aman, justru menjadi tempat dimana perundungan seringkali terjadi. Kurangnya edukasi bagi guru, orang tua, dan masyarakat umum akan akibat perundungan yang menimpa anak-anak juga menjadi salah satu faktor tingginya angka perundungan. Harapannya, kampanye ini dapat memutus budaya perundungan dan meningkatkan kesadaran bahwa isu ini tidak bisa lagi dianggap remeh.

Founder of Yayasan Teruntuk Jejak Kebaikan, Ghassani Salsabila, mengungkapkan, dalam Kampanye #AksiSalingJaga, masyarakat tidak hanya diajak melakukan aksi pencegahan perundungan. Setiap aksi kampanye yang diselesaikan akan dikonversi menjadi donasi sebesar Rp25.000 untuk Denai Aksara 2023. "Denai Aksara adalah project sosial tahunan yang bergerak dalam bidang literasi dan pendidikan dengan rangkaian kegiatan, yaitu donasi buku dan edukasi interaktif lewat buku Cerita Cita yang akan dilaksanakan secara virtual dalam one-day event. Audiens yang akan dilibatkan adalah anak-anak di taman baca, rumah belajar, dan sejenisnya," kata Ghassani.

Kampanye #AksiSalingjaga dilakukan dengan cara yang mudah, unik, dan seru. Netizen hanya perlu mengunduh aplikasi Campaign #ForChange yang tersedia di App Store atau Google Play Store, lalu cari kampanye #AksiSalingJaga, kemudian lakukan 2 aksi sesuai instruksi, yakni mengunggah foto bersama keluarga, teman dekat, atau orang yang disayang. Aksi selanjutnya adalah mengunggah foto bertuliskan kalimat dukungan untuk para penyintas perundungan. Bersama Campaign.com dan Yayasan Teruntuk Jejak Kebaikan, yuk, kita suarakan pentingnya edukasi dan pencegahan perundungan!  

Tentang Campaign.com 

Campaign.com adalah platform karya anak bangsa yang menghubungkan individu, komunitas, dan sponsor yang peduli tentang isu sosial. Campaign.com percaya bahwa setiap orang memiliki peran dan tanggung jawab untuk menjadikan dunia ini lebih baik. Hingga Januari 2023, sebanyak lebih dari 586.000 aksi telah diambil oleh anak muda Indonesia. Selain itu, terdapat 537 organisasi/komunitas sosial yang secara aktif membuat kampanye sosial di aplikasi Campaign #ForChange. Campaign.com juga telah menyalurkan lebih dari 1,97 miliar rupiah donasi untuk para organisasi/komunitas sosial dari berbagai sponsor. Informasi lebih lanjut mengenai Campaign.com dapat diakses melalui aplikasi Campaign #ForChange atau website www.campaign.com. 

Tentang Yayasan Teruntuk Jejak Kebaikan 

Yayasan Teruntuk Jejak Kebaikan atau Teruntuk Project merupakan platform social services, yang berfokus pada berbagi dan kebermanfaatan serta memberikan dampak positif dalam berbagai bidang sosial untuk pengembangan masyarakat. Teruntuk Project memiliki motto, yaitu "Create Something to Give Something". 

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi: 

Gita Hermanda 

Senior Public Relations Campaign.com 

Phone: +62 878 7773 2948 

Email: gitahermanda@campaign.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun