Filasafat/ filosofi berdasarkan bahasa Yunani Philos (Suka) dan Sophia (Kebijaksanaan) yang akhirnya diturunkan dari kata kerja filosoftein dengan dasar arti sebagai mencintai kebijaksanaan.Â
Walaupun demikian, keseluruhan arti kata mencintai tidak menggambarkan secara merinci tentang filsafat. Jika berbicara tentang filsafat maka tidak jauh dari pembahasan pokok dari segala ilmu pengetahuan. Cabang ilmu filsafat sendiri terbagi atas ontologi, epistemologi dan aksiologi.
Pembelajaran mengenai filsafat akan selalu berkaitan dengan alam, Tuhan dan manusia. Ilmu filsafat diperoleh dari otak, panca indra serta gabungan fakta serta informasi awal yang diterima. Pembicaraan filsafat selalu melibatkan objek yang keberadaanya tidak jauh dari manusia.
Reushch (1957) Komunikasi merupakan langkah yang dilakukan dalam penghubungan satu potongan dengan potongan lainnya pada kehidupan pada kehidupannya. Ilmu komunikasi adalah bagian multidisiplin dan bergerak secara luas di dalam pemahaman pengetahuan sosial. Pengkajian yang mengkaitkan ilmu komunikasi sangat luas dengan setiap kalangan.
Sedangkan filsafat komunikasi adalah disiplin ilmu yang mengacu kepada pemahaman secara fundamental, metodologi, sistematik, kritik terhadap proses bahkan teori komunikasi yang melibatkan keseluruhan dimensi yang ada. Filsafat yang berperan sebagai ilmu dasar akan mengawal setiap proses komunikasi sehingga dapat menjadi kesatuan utuh dan membentuk setiap norma bagi masyarakat.
Ketika membicarakan filsafat komunikasi tidak lepas dari yang namnya etika kebenaran. Peran kebenaran dalam hidup beretika dinilai sangat penting karena mempunyai peran simbiolisis pada hakikat manusia, sebagai konteks sosial dan berguna untuk kelancaran proses demokrasi.
Pertumbuhan kecepatan antara teknologi informasi dan komunikasi berlangsung secara eksponensial yang mengkondisikan kepada pola yang terbentuk. Sehingga akan menghasilkan sikap ataupun perasaan cemas dan panik. Ini ditimbulkan dari ketidaksanggupan masyarakat dalam menerima percepatan seperti pada perubahan citra yang dimiliki oleh televisi, spam yang diterima pada email, blog ataupun internet yang sama sekali tidak bisa dicerna lagi. Maupun dinamika pergantian sikap dan gaya hidup yang jika tidak diikuti akan menyebabkan masyarakat menjadi ketinggalan dari yang lain.
Akan tetapi pada hakikatnya media komunikasi di era digital banyak terjadi penyimpangan yang mengarah kepada kesimpangsiuran tanda, fungsi komunikasi, pengaburan makna, pendistorsian realitas dan penisbian kebenaran. Padahal kebenaran yang beretika di dalam media massa menjadi nilai yang krusial karena dapat menimbulkan perbedaan pandangan dari media dan masyarakat.
Kebenaran yang ditemukan dalam sebuah iklan. Kebenaran yang ditunjukkan pada iklan tidak ada lebihnya dengan logika terhadap perekonomian secara liberal yang berujung untuk mendapatkan keuntungan. Contohnya dapat dilihat dari iklan shopee yang mempergunakan Blackpink dengan pakaian yang minim sehingga tidak menunjukkan budaya kesopanan. Selain itu juga ada iklan dari Gojek yang menggunakan fakta berlebihan untuk menarik perhatian. Padahal etika beriklan sendiri pengiklan harus mempunyai rasa tanggungjawab atas kebenaran informasi tentang produk yang diiklankan.
Maka dari itu patokan dasar untuk pembenaran konsep yang ada pada bagian jurnalistik adalah pertama melaporkan secara akurat dengan verifikasi bukti, kedua mendukung kebenaran yang sifatnya mencerdaskan, ketiga harus bersifat seimbang dan adil, tidak ada bias didalamnya. Akan tetapi fakta dilapangan masih banyak ditemukan iklan bersifat membodohi masyarakat bahkan masyrakat sendiri cenderung menerima hal tersebut bukannya mengecek kembali fakta yang ada terhadap iklan tersebut.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI