Mohon tunggu...
Aqup Muslim
Aqup Muslim Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Pentingnya Sifat Fatanah dalam Berbisnis

22 Oktober 2017   18:35 Diperbarui: 22 Oktober 2017   23:17 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pada masa kecil dan muda Nabi Muhammad Saw. dididik untuk bekerja sebagai menggembala kambing milik pamannya yaitu Abu Thalib bahkan menggembala kambing milik Bani Sa'ad milik penduduk Mekah dan milik penduduk luar kota Mekah, dari situlah Nabi Muhammad Saw. mendapatkan upah. Setelah dewasapun Nabi Muhammad Saw. masih bekerja sebagai pembisnis atau berdagang yang pada saat itu bekerja sama dengan seorang janda yang kaya raya, dan pada akhirnya menjadi istrinya yaitu Siti Khadijah. 

Setelah diangkat menjadi Rosulpun Nabi Muhammad Saw. masih tetap menjalankan sebagai pembisnis atau pedagang. Jadi, Nabi Muhammad Saw. dalam mencari karunia Allah Swt. Beliau bekerja sebagai pembisnis atau pedagang yang berakhlak mulia, berperilaku benar dan jujur serta dapat dipercaya oleh kalangan penduduk Mekah dan diluar Mekah. 

Dalam usahanya, beliau memperoleh keuntungan yang sangat besar karena keramah-tamahan dan kejujuran beliau dalam berbisnis atau berdagang. Pada saat itulah para sahabat dan ulama serta sampai sekarang ini banyak yang mengikuti jejak beliau dalam hal berbisnis agar mudah dalam mencari karunia Allah Swt. sehingga tercapailah sebuah kebutuhan hidupnya.

Dibalik kesuksesan Nabi Muhammad Saw. dalam berbisnis ialah beliau mempunyai sifat atau prisip yang intinya merupakan sikap-sikap dasar manusiawi yang bisa menunjang dalam keberhasilan seseorang dalam memenuhi kebutuhannya. Diantaranya sifat dan prinsip tersebut ialah "Shiddiq (benar atau jujur), Amanah(dapat dipercaya), Tablig (menyampaikan), Fatanah (pandai atau cerdas)".

Penulis disini hanya ingin memberi satu pembahasasan dari keempat sifat dan prinsip Nabi Muhammad Saw. yaitu tentang "Fhananh". Kenapa penulis hanya membahas satu dari sifat  tersebut? Karena, penulis disini hanya memenuhi tugas mata kuliah "Etika Bisnis Islam" yang hanya dapat bagian menjelaskan mengenai "Fatanah".

Fatanahdapat diartikan sebagai kecerdasan, intelektual, dan keijaksanaan. Sifat fatanah sangat penting dimiliki semua orang terutama orang muslim. Hal ini dikarenakan fatanah (kecerdasan) memegang peran penting dalam mencapai suatu tujuan atau kesuksesan hidup seseorang, sehingga seorang muslim dituntut harus memanfaatkan segala potensi yang telah diberkan oleh Allah Swt. 

Akal dan pikiran adalah potensi yang berharga dan mulia hanya diberikan kepada manusia. Manusia yang tidak menggunakan akalnya untuk berpikir dan menolak untuk menghamba kepada Tuhannya, maka manusia itu lebih buruk daripada binatang. Dari situlah kita harus memanfaatkan apa yang telah dikaruniakan kepada kita agar selalu berpikir. Karena terdapat banyak sekali ayat dalam Al-Qur'an yang menyeru untuk berfikir diantaranya:

 "Apakah kamu tidak berpikir? Apakah kamu tidak menggunakan akalmu? "(Dan mereka berteriak di dalam neraka itu) meminta tolong dengan suara yang sangat keras dan jeritan-jeritan kesakitan, seraya mengatakan, ("Ya Rabb kami! Keluarkanlah kami) dari dalam neraka (niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan") lalu dikatakan kepada mereka, ("Dan apakah Kami tidak memanjangkan umur kalian dalam masa) waktu (yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir dan apakah tidak datang kepada kalian pemberi peringatan?") yakni rasul tetapi kalian tidak memenuhi seruannya (maka rasakanlah -azab Kami- dan tidak ada bagi orang yang lalim) orang kafir (seorang penolong pun) yang dapat menolak azab dari diri mereka (QS. Faathir, 35 : 37)".

Dari kutipan ayat diatas bahkan Allah Swt. memberikan peringatan terhadap orang-orang yang tidak mau menggunakan akalnya dalam berpikir "(Dan tidak ada seorang pun akan beriman kecuali dengan izin Allah) dengan kehendak-Nya (dan Allah menimpakan kemurkaan) azab-Nya (kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya) yaitu orang-orang yang tidak mau memikirkan ayat-ayat Allah (QS. Yunus, 10 : 100)". Dalam hal itu betapa pentingnya kita harus menggunakan akal. Karena orang yang paling bertakwa adalah orang yang senantiasa memanfaatkan akalnya.

Sifat fatanah dalam berbisnis menjadikan para pelaku bisnis lebih terampil dan mumpuni dalam bidang yang ditekuninya. Karena orang yang mempunyai kreativitas, keterampilan dan kemauan yang keras akan meraih keberhasilan yang diinginkannya. Orang yang mempunyai sifat fatanah tidak akan mudah putus asa. Karena ia selalu ingin berusaha agar apa yang dijalankan mendapatkan keberhasilan. Sikap putus asa hanya sifat-sifatnya orang kafir. "...dan jangan kalian berputus asa) putus harapan (dari rahmat Allah) dari rahmat-Nya (Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir (QS. Yusuf, 12 : 87)".

Oleh sebab itu, putus asa bukan jalan yang baik dalam menjalankan sebuah usaha. Karena, sifat fatanah memberikan motivasi untuk mengubah keadaan yang semula tidak baik menjadi baik. Seperti yang dicontohkan Nabi Muhamad Saw. pada saat beliau masih menjalankan usaha dagang milik khadijah. Beliau tidak menghiraukan datangnya sebuah halangan dan rintangan yang membentang. Beliau pantang menyerah dan selalu berusaha menjalani usaha dagangnya sehingga beliaupun mendapatkan sebuah kesuksesan dalam berdagang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun