Mohon tunggu...
Henry
Henry Mohon Tunggu... Konsultan - Talks about #triplebottomline, #educationequality, #customerexperience, #sustainabilitystrategy, and #businesscontinuitymanagement

Beyond Imagination | Digital and Aviation Enthusiast | Passionate in Customer Experience and Sustainable Development |

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Perjalanan dengan Kereta Mewah

24 Maret 2023   09:34 Diperbarui: 24 Maret 2023   10:14 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Kebanyakan kereta yang beroperasi di Iran berasal dari Jerman, Spanyol, Perancis ataupun Cina. HEROS Helvetic Rolling Stock GmbH pada tahun 2016 menyediakan lebih dari 133 rangkaian kereta untuk Rail Pardaz System. Sebagai bagian dari modernisasi perkeretaapian di Iran. Baik gerbong dan rangka kereta dirombak secara menyeluruh dan disupervisi oleh perusahaan teknis asal Swiss, PROSE. Demikian juga dengan sistem kelistrikan, interiornya, sistem toilet serta desain diganti dan disesuaikan dengan desain khas Iran. 

Kereta Fadak yang saya naiki merupakan kereta tidur atau sleeper coaches untuk perjalanan jarak jauh.. Terdiri atas kabin yang berisikan 4 orang di masing masing kabinnya. Namun pada saat itu hanya diperuntukkan bagi 2 orang. Masing masing tempat duduknya dapat diubah menjadi tempat tidur. Dua di bagian bawah, dan dua lagi di bagian atas. Dilengkapi dengan fasilitas seperti sprei, bantal serta tas kecil yang berisikan seperti sabun, sisir, earphone, sikat gigi dan odol. Terdapat juga televisi ukuran 10 inch di kedua sisi dinding antara kompartemen kabin. Barang bawaan dapat ditempatkan pada bagian atas persis di atas pintu kabin yang menghubungkan dengan lorong kereta. Untuk menaiki tempat tidur yang berada di atas kursi, tersediah sebuah tangga kecil yang dapat digeser dan dilipat sehingga tidak memakan tempat. Warna interior kabin kereta pun dicat dengan dominasi warna putih, dan lampu yang dapat diredupkan atau dimatikan. Sedangkan jendela terdapat bukaan kecil di bagian atas jendela serta tirai pada bagian kiri dan kanannya untuk menutupi pandangan dari luar.

Setelah kereta berjalan sekitar satu jam, pintu kabin diketuk. Ternyata ditawari teh hitam hangat yang disajikan dalam gelas kertas. Berselang waktu kemudian makanan malam pun datang. Disajikan di atas nampan plastik berwarna hitam. Terdiri atas makanan salad sayur,  roti, krim keju, hidangan utama berupa pilihan daging ayam atau koobideh, serta hidangan penutup berupa kue krim seperti tiramisu. 

Tidak terlihat apa apa lagi di luar jendela. Hanya gelap dan pantulan cahaya dari kabin. Saya pun memutuskan untuk merebahkan diri sambil mendengarkan musik dari gawai. Terasa belum lama memejamkan mata, tiba tiba kereta menghentikan lajunya disertai sebuah pengumuman disampaikan melalui pengeras suara yang ada di dalam kabin. Kereta akan berhenti selama 15 menit untuk memberikan penumpang melaksanakan sholat subuh. Saya tidak mengetahui tepatnya, dimana pemberhentiannya. Terlihat beberapa orang keluar dari kereta untuk menunaikan sholat subuh. Waktu mungkin menunjukkan pukul 04.00 pagi, udara masih terasa dingin. Suasana dinginnya daratan gurun di antara perbukitan kering. Hanya ada bangunan yang diterangi oleh lampu lampu berjejer rapi.

Setelah selesai pemberhentian, kereta pun melanjutkan perjalanannya. Masoud sempat bilang, menjelang pagi pemandangan dari jendela kereta di sebelah kiri akan sangat menawan. Betul saja begitu matahari mulai memerah di Timur. Memperlihatkan dirinya dari balik daratan bebatuan keras bercampur pasir berwarna coklat dengan lintasan rel rel kereta yang membentang dan bercabang di atasnya. Terlihat sangat indah sekali. Jaringan listrik terlihat berdiri di samping jalan yang melintas beriringan dengan rel kereta. Tidak terlihat sama sekali, jalan jalan yang melintang seperti kebanyakan situasi rel kereta di Indonesia. Mungkin juga karena ini masih berada di daerah gurun ya. 

***

Dalam perjalanan menuju Mashhad, kereta Fadak ini melewati kota Neyshabur atau Nishapur. Sebuah kota kelahiran dari Abu Hamid bin Abu Bakr Ibrahim atau lebih dikenal dengan Farid un-Din dan Attar of Nishapur. Tidak banyak yang mengenalnya bahkan hari ini. Saya sendiri tidak pernah mendengar nama nama filsuf Islam seperti Attar sebelumnya

"Attar traveled through all the seven cities of love. While I am only at the bend of the first alley" - Rumi.

Attar of Nishapur adalah seorang sangat populer sebenarnya. Seorang apoteker, praktisi ilmu pengobatan kuno (materia medica) sebelum menjadi filosofis mistisisme Islam atau sufi. Ia pun dianggap sebagai guru dan sumber inspirasi bagi Jalal al-Din Muhammad Rumi atau dikenal dengan Rumi. Ia juga seorang penyair pada masa Kekaisaran Seljuk Agung. Sebuah kekaisaran Islam Sunni yang menguasai wilayah pegunungan Afghanistan hingga Pakistan,  Asia Tengah hingga Anatolia Timur atau bagian dari Turki hari ini. 

Tasawuf atau sufisme sendiri merupakan ajaran menyucikan jiwa, menjernihkan akhlak, membangun dhahir dan batin serta untuk memperoleh kebahagian abadi. Sufi yang dalam bahasa sederhana menurut Imam Al-Ghazali adalah orang yang menjaga perilakunya untuk senantiasa taat kepada Allah lahir dan batin, serta bermasyarakat dengan kepedulian terhadap sesama dan alam sekitar. Dalam penjelasan sederhana, "Hablum minallah dan hablum minannas" adalah ajaran pokok dalam tasawuf. Imam Al-Ghazali sendiri adalah seorang ulama Sunni Islam dan filsuf Islam yang lahir dan meninggal di Tous, sebuah kota yang menjadi kota tempat penyair Persia lainnya juga dimakamkan. Tidak jauh dari Mashhad, tempat yang akan saya tuju dengan kereta ini. 

Saya rasa memang sudah hakekatnya, bahwa manusia itu harus mendekatkan diri kepada penciptanya dan menjadi manusia yang baik, dan membersihkan diri dari sifat sifat yang jelek serta bermanfaat bagi makhluk hidup lainnya. Bahkan tumbuhan saja adalah sebuah makhluk hidup apalagi manusia yang memiliki kelebihan berupa akal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun