Mohon tunggu...
Wahyu Tanoto
Wahyu Tanoto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, fasilitator, reviewer, editor

Terlibat Menulis buku panduan pencegahan Intoleransi, Radikalisme, ekstremisme dan Terorisme, Buku Bacaan HKSR Bagi Kader, Menyuarakan Kesunyian.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menyambangi Istana Ratu Boko

11 November 2022   15:04 Diperbarui: 11 November 2022   15:13 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Padang rumput di komplek istana boko. Dokumentasi pribadi

"Halo, selamat pagi. Ada yang bisa kami bantu?". "Selamat pagi, mau beli tiket untuk 3 orang, istri saya menjawab".

"Untuk tiga pengunjung, 2 Dewasa Rp.80.000 dan 1 anak Rp.20.000", jawab petugas tiket.

Setelah selesai urusan pembayaran, kami menuju ke arah lokasi candi. Kebetulan lokasi candi berada di sebelah timur area parkiran. Sebelum menuju pintu masuk candi, kami menyempatkan mampir sejenak di kedai "Bokopi", untuk membeli minuman kopi dan eskrim 2 rasa strowberi campur mangga kesukaan anak kami.

Di Bokopi pengunjung bisa membeli beraneka macam minuman, aksesoris seperti kaos oblong, kaos kaki dan oleh-oleh khas candi. Oiya, di depan "Bokopi" terhampar luas halaman yang ditumbuhi 1 pohon besar yang bisa dijadikan tempat berlindung dikala terik matahari mulai menyengat. Dibawahnya disediakan kursi panjang untuk sekedar duduk beristirahat.

Di lokasi ini juga pengunjung bisa berinteraksi memberi makan atau sekedar menyapa dengan burung merpati yang berjumlah puluhan, rata-rata berwarna putih tulang. Kami juga menyempatkan mengambil beberapa foto ketika berada di "bokopi" dan saat istri saya menyapa burung merpati yang tengah asyik bercengkrama di halaman pintu masuk candi.

Menyapa merpati Istana Boko. Dokumentasi pribadi
Menyapa merpati Istana Boko. Dokumentasi pribadi

Memasuki candi

Petugas pintu masuk menyapa kami, "Mari silahkan, kertas tiketnya bisa ditempelkan ke sini (sambil menunjuk barcode)". Zeea mencoba menempelkan tiketnya terdengar bunyi 2 kali, "Tik-tik". Ada kejadian lucu ketika Zeea akan masuk ternyata kepalanya terbentur besi penghalang. "Aduh kepalaku kejeduk bapak", katanya.

"Huff...,huffttt, sudah bapak sembur, sembuh", kata saya. Setapak demi setapak kami mulai menapaki tangga yang tidak saya sempat hitung berapa jumlahnya. Dengan lari-lari kecil Zeaa berujar, "Ayo bapak, ayo ibu aku dikejar"! "Waduh, bapak ibu jalan pelan saja ya", ibunya menyahut.

Mampir di bokopi. Dokumentasi pribadi
Mampir di bokopi. Dokumentasi pribadi

Sayup-sayup dari jauh terdengar tembang jawa dengan diiringi musik gamelan. Tibalah kami di taman yang penuh hamparan rumput hijau terawat rapi, bunga-bunga yang tumbuh subur serta dedaunan yang berjatuhan karena dimakan usia. Ternyata, di taman itu ada pertunjukan musik Jawa untuk menyambut pengunjung candi. Sungguh pemandangan yang indah dan keren.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun