Mohon tunggu...
Cuker
Cuker Mohon Tunggu... -

Not everyone will understand your journey. That's okay. You're here to live your life, not to make everyone understand.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Warung Makan Lebih Laku Jika Perempuan Cantik Jadi Pelayannya?

19 Maret 2017   18:00 Diperbarui: 20 Maret 2017   04:00 1617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sedang menyajikan makanan (jabar.tribunnews.com)

Tadi pagi, seorang teman di grup whats app 'Planet Kenthir' megirimkan link berita dari detik.com. Beritanya tentang seorang wanita cantik mantan artis yang saat ini menjadi pelayan warung makan. Kebetulan warung makan yang terletak di Desa Kuncir, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur tersebut milik ibunya sendiri, Mursiyah, makanya diberi nama warung "Mak Yah".

Apa yang dilakukan wanita cantik bernama Andita Lela Karlita, panggilannya Ita 23 tahun, sungguh perbuatan mulia. Daripada ia bekerja dengan orang lain, mending ia membantu ibunya sendiri, sehingga orang tuanya tidak khawatir dengan keselamatan anak gadisnya yang cantik jelita jika berada dekat dengan keluarga. Bukan rahasia lagi, jika berkecimpung di dunia artis, maka kemungkinan untuk terlibat pergaulan bebas, narkoba, gaya hidup hedon dan konsumtif dan banyak hal negatif lainnya. Saya bisa bicara begini, karena saya tahu persis bagaimana kehidupan artis di kota besar, sebab saya pernah kerja magang jdi make up artis selama 2 tahun.

Bukan suatu kebetulan, sejak Ita ikut membantu warung makan ibunya, omset warung makan langsung meningkat drastis. Memang kebanyakan pengunjung warung tersebut adalah laki-laki, entah statusnya bujang, punya pacar atau punya istri, yang pasti laki-laki yang makan di sana betah lama-lama nongkrong di warung makan, kecuali yang makan bareng pacar atau istrinya, selesai makan, bayar langsung pergi, daripada pasangannya cemberut trus nanti malam tidur kasih punggung.

Beberapa pengunjung mengajak ngobrol, ngajak foto, ada yang minta no HP, Id LINE dan Pin BBM (koq persis kelakuan Herry FK dan Arke ya?), semua dilayani dengan ramah oleh Ita, mereka gak boleh ngajak ngamar atau cek-in, karena warung 'Mak Yah' hanya menjual makanan matang, bukan makanan mentah. Jika ada yang nekad berbuat jahat, akan dilayani dngan marah, tidak lagi ramah.

Selvie bersama pengunjung (sigitnugro.blogspot.com)
Selvie bersama pengunjung (sigitnugro.blogspot.com)
Dari informasi yang saya dapat, omset warung makan mak Yah naik 8x lipat, sampai wartawan detik aja niat banget datang, makan dan wawancara, saking santernya kabar tentang Ita yang cantik jelita ini. Saya prediksi gak lama lagi, bos-bos besar dan pejabat-pejabat daerah juga akan mampir makan siang di warung mak Yah, tentu saja untuk menikmati masakan mak Yah yang nikmat yah, bukan untuk tujuan lain.

Penggunaan wanita cantik sebagai garda depan dalam suatu bisnis bukanlah tips dan triks baru, ini tips dan triks lama tapi ternyata tetap manjur untuk menaikan omset. Itu sebabnya banyak perempuan cantik yang bekerja di bagian front office di bank atau hotel, jadi SPG, jadi marketing dll. Hal ini sah-sah saja, yang penting tujuan perempuan cantik ini untuk bekerja, bukan untuk 'dikerjain'.

Mungkin di pikiran pembaca muncul pertanyaan kritis? Bagaimana nasib warung makan yang pelayannya perempuan tidak cantik? Apa mereka harus dipecat dan digantikan dengan perempuan cantik, kalo bisa mantan artis seperti contoh Ita di Nganjuk biar warung makanan laku?

Saya jawab langsung tegas tanpa basa basi yah, mana ada warung makan yang pelayan perempuannya tidak cantik, semua perempuan itu cantik, kalo laki-laki baru ganteng. Laku tidak laku warung makan tergantung enak tidak enaknya makanan, Tergantung pemasaran, tergantung lokasi, tergantung parkir yang mudah, dan yang terpenting adalah tergantung Allah SWT.

Salam sayang,

Cuker

Foto dari detik.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun