Mohon tunggu...
CuddleMe Indonesia
CuddleMe Indonesia Mohon Tunggu... Lainnya - Pelopor Gendongan M-Shape Pertama di Indonesia

Produsen Perlengkapan Bayi yang mengutamakan kualitas dan manfaat bagi si Kecil dan Bunda. Selalu memberikan yang terbaik sesuai dengan tujuan CuddleMe, yaitu Cuddling Better Generation.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Stop Menggendong, Nanti Anak "Bau Tangan"

24 Agustus 2023   12:00 Diperbarui: 24 Agustus 2023   12:18 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Mitos terkait menggendong menjadikan anak menjadi 'bau tangan' hingga saat ini masih sering terdengar di kalangan para bunda. Mitos 'bau tangan' ini sendiri merupakan suatau kekhawatiran yang dirasakan para bunda ketika anaknya terlalu sering digendong maka akan menimbulkan kebiasaan atau memunculkan sisi manja dalam diri si kecil. Lalu apakah anggapan ini benar dan kebiasaan menggendong sikecil harus dihilangkan dari budaya mengasuh si kecil?

Perlu kita sadari bahwa bayi terutama yang baru saja lahir atau lebih dikenal dengan sebutan newborn belum bisa melakukan kegiatan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, maka dari itu bayi di fase newborn akan lebih sering untuk menangis untuk menunjukkan ada sesuatu yang sedang dibutuhkannya dan kondisi ini merupakan hal yang wajar. Disaat bayi sedang menangis ataupun sedang rewel salah satu yang dapat dilakukan orang tua untuk menenangkannya adalah dengan menggendongnya. Kebanyakan orang beranggapan ketika anak sudah sering digendong maka tidak mau dibaringkan dan menimbulkan kebiasaan untuk 'minta' digendong selalu yang kemudian dikaitkan dengan mitos 'bau tangan'.

Faktanya, bayi sangat membutuhkan perhatian melalui sentuhan fisik langsung dengan kedua orangtuanya, hal ini sangat membantu dalam memberi stimulus dalam proses tumbuh kembang kecerdasan si kecil. Bahkan dengan menggendong si kecil maka akan memperat ikatan emosional antara ibu dan anak serta mendukung interaksi diantara keduanya. Dengan adanya aktivitas menggendong ini juga berdampak pada psikis si kecil ya bunda, dimana apabila si kecil mendapatkan masa menggendong yang cukup maka si kecil akan merasa mendapatkan kasih sayang dan kedekatan yang intens dengan orang tuanya, dan hal ini membuat si kecil tidak merasa kurang kasih sayang hingga mencari perhatian diluar.

Sedangkan untuk bayi prematur sendiri, membiasakan menggendong bayi prematur justru akan membantu di dalam proses tumbuh kembangnya dimana dengan digendong bunda secara tidak langsung telah menerapkan PMK (Perawatan Metode Kanguru) yang sangat baik untuk membantu tumbuh kembang bayi prematur agar supaya bisa mencapai tumbuh kembang optimalnya. Menggendong bayi prematur dapat membantu menghangatkan tubuh si kecil , mengurangi tangisan, menstabilkan pernapasan dan detak jantung , serta membantu tumbuh kembang dan peningkatan berat badan pada bayi.

Untuk itu bagi para ayah dan bunda yang selama ini sudah menerapkan kebiasaan untuk menggendong si kecil tidak perlu dihilangkan ya bund, karena nyatanya menggendong membuat anak menjadi 'bau tangan' hanyalah mitos belaka. Justru banyak manfaat dari menggendong yang baik bagi si kecil apabila diterapkan oleh ayah bunda semua. Beberapa kendala yang sering dialami orang tua saat ini ketika ingin menggendong si kecil yaitu salah satunya belum mendapatkan gendongan yang nyaman dan kualitasnya sesuai yang diharapkan, hal ini kemudian yang mendorong para orang tua untuk meninggalkan kebiasaan menggendong si kecil. 

Saat ini sudah banyak dihadirkan beberapa macam jenis gendongan baik dari segi fitur yang disuguhkan ataupun dari harga dan motif yang ditawarkan. Namun, di dalam memilih gendongan pastikan keamanan dan kenyamanan yang menjadi pertimbangan utama bukan hanya dari segi warna atau motif yang bagus saja ya bunda.

Taukah bunda dengan metode menggendong dengan posisi M-Shape? 

Metode menggendong M-Shape merupakan metode gendong dimana posisi pantat si kecil lebih rendah daripada posisi  lututnya dan bayi diposisikan dengan posisi gendong tegak.  Posisi ini menyerupai posisi alami bayi ketika masih di dalam kendungan dan terbukti baik untuk tumbuh kembang tulang punggung si kecil ya bunda. Dengan metode gendongan M-Shape ini mampu menghindarkan si kecil dari beberapa permasalahan kesehatan seperti :

  • Hip Dysplasia (Displasia pinggul)
  • Mencegah kepala bayi peyang
  • Mencegah kolik pada bayi
  • Mencegah bayi dari tortikolis

Itu dia beberapa permasalahan kesehatan yang dapat dihindarkan dari si kecil dengan metode menggendong M-Shape dan tentunya masih banyak lagi manfaat lainnya. Namun hingga saat ini masih belum banyak para orang tua yang mengerti dan memahami lebih lanjut terkait metode gendong satu ini., bahkan masih menganggap tabu cara menggendong M-Shape yang seringkali dianggap menyebabkan si kecil menjadi ngangkang. Padahal apabila diterapkan dengan baik metode gendong ini justru  baik bagi tumbuh kembang si kecil.

Kurangnya edukasi dan belum banyaknya gendongan-gendongan yang memberikan fitur support metode M-Shape membuat para orang tua belum aware terkait hal ini.  Ayah dan bunda perlu berhati-hati ketika memilih gendongan yang  mengklaim dapat support metode M-Shape. Karena nyantanya banyak beredar di pasaran gendongan yang mengklaim dapat support M-Shape namun nyatanya belum sesuai dengan standar kesehatan. 

Salah satu pelopor gendongan SSC M-Shape pertama Indonesia sendiri yaitu CuddleMe, dimana hingga saat ini masih eksis dan terus berinovasi serta mengedukasi masyarakat terkait menggendong dengan metode M-Shape. Berikut beberapa pilihan gendongan dari CuddleMe yang dapat support metode M-Shape dengan baik :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun