Selain itu, kereta juga kerap mogok di tengah jalan dengan durasi yang cukup lama. Mending kalau mogoknya di dekat stasiun atau jalan raya, ini terkadang di tempat "antah berantah".Â
Tidak ada akses jalan untuk pindah ke moda transportasi lain. Alhasil, meski kadang mogok hingga berjam-jam, penumpang tetap setia menunggu.
Efek sering mogok seperti itu, semakin lah saya dan keluarga tidak pernah naik KRD Bogor-Sukabumi lagi. Hingga akhirnya benar-benar tidak pernah naik lagi.
Pernah Nekat Loncat ke KRD
Dulu saya tinggal di Cipaku, Bogor Selatan. Meski jarak dari rumah ke Stasiun Batutulis terbilang dekat, bila menggunakan kendaraan bermotor, saya terkena palang kereta dua kali setiap kali kereta melintas. Satu di dekat Masjid At-Taqwa, satunya lagi di Stasiun Batutulis.
Kereta tersebut biasanya melintas di sekitar rumah setiap pukul 07.00, 12.00, dan 17.00.
Nah, kereta yang pagi ini yang sedikit masalah. Telat sedikit saja saya berangkat dari rumah untuk pergi sekolah/kuliah/kerja, alamat saya terlambat sampai tujuan.
Terkadang keretanya masih lumayan jauh, palang sudah ditutup. Mungkin demi keamanan ya. Apalagi kena palangnya pasti dua kali. Jadi ya sudah pasti terlambat.
Itu makanya, saya selalu berupaya berangkat lebih pagi. Jangan sampai dekat-dekat waktu saat kereta akan melintas.
Namun, pernah juga kejadian. Suatu hari di tahun 2002, saya ada ujian praktikum mata kuliah Listening. Pagi itu saya sedikit terlambat berangkat dari rumah. Dan benar saja, saat saya sampai jalan raya, palang kereta yang di dekat masjid At-Taqwa sudah ditutup.