Bermetamorfosis Menjadi Kereta yang Sangat Nyaman
Saat insiden saya naik KRD Sukabumi-Bogor pada tahun 2002, suasana KRD terlihat sangat kumuh. Tampilannya bahkan terlihat sangat jomplang dengan KRL ekonomi tujuan Bogor-Jakarta. Apalagi kalau dibandingkan dengan Pakuan Express. Jauh.
kereta Bogor-Sukabumi dinonaktifkan. Tidak ada kereta yang beroperasi.
Itulah terakhir kali saya naik KRD Bogor-Sukabumi yang begitu kumuh. Apalagi kemudian, pada 2006 jalurSaya kembali naik KRD Bogor-Sukabumi pada 2014 setelah pindah domisili ke Batam, Kepulauan Riau. Keretanya ternyata jauh berbeda. Sangat nyaman. Bagus dan bersih. Ada penyejuk udara pula, ada tempat untuk mengisi baterai ponsel maupun laptop.
Penjual makanan dan minuman pun jauh lebih rapi karena dikelola secara khusus, bukan lagi pedagang asongan yang siapa saja bisa berjualan.
Pembelian tiket juga bisa dilakukan secara online, tidak harus membeli di konter stasiun. Bahkan bisa di Indomaret dan Alfamart.
Namun, sayangnya setelah menjadi bagus seperti itu, terkadang susah mendapat tiket hehe. Pada waktu-waktu tertentu, bangku sudah terisi penuh. FYI, seluruh penumpang memang harus duduk, tidak ada lagi yang berdiri seperti dulu.
Bangkunya pun nyaman. Untuk kelas ekonomi bangku dibuat berhadapan, tiga orang-tiga orang, untuk kelas eksekutif bangku dibuat berjejer ke depan, dua orang-dua orang. Bangku yang eksekutif sangat nyaman dan empuk, ada senderan untuk kaki lagi.
Setelah itu, setiap kali ke Bogor dan harus mampir ke Sukabumi, saya selalu menggunakan KRD Bogor-Sukabumi.Â
Selain lebih nyaman, lebih lega, lebih bersih, waktu tempuh juga lebih pasti. Sesuai jadwal sekitar 120 menit. Kalau naik bus atau colt, bisa melenceng jauh karena terjebak macet.