Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Berburu Makanan Berbuka Puasa di Batam, dari Seafood hingga Lakse

17 Mei 2018   12:43 Diperbarui: 17 Mei 2018   13:26 1553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Takjil Ramadan, dari kue bolu hingga puding. | Dokumentasi Pribadi

Saat Ramadan, penjual takjil di Kota Batam, Kepulauan Riau, seperti jamur di musim penghujan. Banyak dan beragam. Penjual takjil tak hanya didominasi di pusat-pusat keramaian, seperti pasar atau pelataran masjid-masjid besar, namun sudah menyasar ke setiap perumahan.

Hampir setiap perumahan yang padat penduduk, ada penjual takjil. Mereka biasanya memasang meja-meja segi panjang di pintu masuk atau pintu keluar perumahan. Berderet rapi mencapai puluhan meja. Penjual pun umumnya masih warga perumahan, yang hampir setiap hari bertegur sapa.

Uniknya, yang dijual tak hanya kudapan-kudapan ringan, kolak, atau es segar yang menggugah selera, namun juga masakan-masakan rumahan untuk teman nasi saat berbuka puasa, mulai dari ikan dan seafood, olahan ayam, aneka masakan sayur, orek tempe, hingga balado jengkol.

Takjil Ramadan, dari kue bolu hingga puding. | Dokumentasi Pribadi
Takjil Ramadan, dari kue bolu hingga puding. | Dokumentasi Pribadi
Saat pertama kali pindah ke Batam saya sempat kaget. Kok, penjual takjil di Batam lengkap begitu ya. Bentuknya sudah seperti pasar kaget atau pameran kuliner. Maklum, saat saya masih tinggal di Bogor, Jawa Barat, delapan tahun lalu, penjual takjil umumnya hanya menjual makanan-makanan ringan, seperti kolak, aneka es, mie golosor, asoy, bakwan dan gorengan lain, serta rujak.

Jarang ada yang menjual masakan rumah. Kalaupun ada bentuknya seperti warung tenda yang berjejer di pinggir jalan di pusat keramaian. Itu pun biasanya beli per porsi yang lumayan besar, bukan per plastik kecil yang dibuat seperti jajanan dengan harga jual mulai dari Rp5.000.

Namun sebenarnya senang juga sih, ada banyak penjual makanan untuk berbuka puasa. Terlebih bagi yang tidak jago masak seperti saya. Menjelang petang tinggal berkeliling, mencari makanan yang pas untuk berbuka puasa. Terkadang hanya membeli di penjual takjil dekat rumah, sesekali sengaja cari yang jauh.

Lakse. | Dokumentasi Pribadi
Lakse. | Dokumentasi Pribadi
Lengkap, Tawarkan Olahan Seafood hingga Jengkol

Selain kolak, saya sangat suka mengkonsumsi es saat berbuka puasa. Setelah setiap tahun berkeliling mencari penjual es yang sedap untuk berbuka puasa, penjual es yang paling lezat menurut lidah saya ternyata yang dekat rumah. Penjual es tersebut mangkal di seberang SMPN 6 Kota Batam.

Penjual tersebut hanya menawarkan dua jenis es, es cendol dan es buah. Harga per porsi untuk dua jenis es tersebut masing-masing Rp5.000. Biasanya dikemas dengan menggunakan cup, terkadang juga dengan menggunakan kantong plastik khas Batam. Kantong plastik bening yang diatasnya sudah terpasang tali berwarna-warni.

Menjelang waktu berbuka, pembeli biasanya mengular. Kami harus rela menunggu giliran. Namun beruntung, sejak Ramadan tahun lalu, si penjual cukup tanggap. Ia mengerahkan beberapa anggota keluarga yang lain untuk mengemas es-es tersebut secara bertahap sebelum pembeli membeludak. Sehingga, kalaupun antre tidak terlalu lama.

Salah satu es buah yang dijual di Batam. | Dokumentasi Pribadi
Salah satu es buah yang dijual di Batam. | Dokumentasi Pribadi
Untuk mencicip aneka seafood yang lezat dengan harga terjangkau kita dapat berkunjung ke Pasar Ramadan Tanjunguma. Beneran deh, rasanya maknyuss --mungkin karena dibuat dari ikan dan seafood segar hasil tangkapan nelayan di Kota Batam, namun harganya cukup terjangkau. Menu paling favorit adalah ikan bakar, namun tak sedikit juga yang membeli aneka olahan udang, sotong, kepiting hingga gonggong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun