Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Berkat Kompasiana, Saya Mendapat Penghargaan dari Menteri Pariwisata

13 Desember 2017   06:03 Diperbarui: 13 Desember 2017   10:05 2296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saya saat mendapat penghargaan dari Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya. | Dokumentasi Pribadi

Saat iseng browsing pada pertengahan Oktober 2017 lalu, saya tidak sengaja menemukan flyer informasi perlombaan Anugerah Pewarta Wisata Indonesia (APWI) 2017 di salah satu blog yang sering menginformasikan mengenai beragam lomba penulisan. Namun saat itu saya abaikan.

Meski ada keterangan bahwa lomba itu memperebutkan piala Menteri Pariwisata RI, saya tidak tertarik untuk ikut berpartisipasi. Hal tersebut dikarenakan, pada informasi lomba tidak dicantumkan kapan dan di mana hasil lomba tersebut akan diumumkan. Entahlah, saya sedikit "alergi" dengan lomba-lomba yang tidak pasti kapan dan di mana pengumumannya. Takut di-php hehe.

Menteri Pariwisata RI saat berpidato. | Dokumentasi Pribadi
Menteri Pariwisata RI saat berpidato. | Dokumentasi Pribadi
Namun setelah salah satu blogger di Kepulauan Riau yang juga aktif di komunitas Generasi Pesona Indonesia, ada yang membagikan pengumuman tersebut, saya berubah pikiran. Saat itu saya berpikir, penyelenggara lomba adalah Kementrian Pariwisata, masa iya menyelenggarakan lomba namun tidak ada pemenang.

Akhirnya, satu minggu menjelang deadline, saya menyiapkan berkas-berkas yang dibutuhkan. Saya juga mulai mencari tulisan mana yang kira-kira layak kirim. Awalnya saya akan mengirim tulisan terkait pengalaman saya saat berlibur ke Bintan, Kepulauan Riau. Alasannya, pantai-pantai di wilayah tersebut begitu indah, selain itu agar mewakili provinsi tempat saya tinggal.

Dewan juri saat mengumumkan nama-nama pemenang. | Dokumentasi Pribadi
Dewan juri saat mengumumkan nama-nama pemenang. | Dokumentasi Pribadi
Namun beruntung saya keburu sadar, lomba tersebut ternyata diperuntukan bagi pewarta yang mengulas mengenai 10 Destinasi Wisata Prioritas Bali Baru --dan Bintan tidak termasuk, begitu juga Batam, kota tempat saya tinggal. Namun ternyata lagi-lagi saya beruntung, ada nyempil satu tulisan saya di Kompasiana yang sesuai tema dan dipublikasikan pada rentang waktu yang sudah ditentukan panitia. Ini tulisan tersebut.

Setelah yakin tulisan itu sesuai dengan yang dipersyaratkan, saya lalu mengirimkan identitas diri dan link tulisan dari Kompasiana tersebut melalui surel ke panitia, kemudian tulisan itu saya cetak, lalu dikirimkan ke kantor panitia di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata RI sambil tak henti berdoa semoga jasa pengirimannya tidak bermasalah. Maklum saya mengirim berkas tersebut hanya empat hari menjelang deadline.

Para pemenang dari tvone. | Dokumentasi Pribadi
Para pemenang dari tvone. | Dokumentasi Pribadi
Kaget, Saat Mendapat Undangan

Setelah dua bulan berlalu, saya sudah melupakan perlombaan tersebut. Apalagi tulisan yang saya kirim itu tidak saya poles ulang karena memang tidak tahu akan diikutsertakan lomba. Saya baru tahu dan baru memutuskan ikut peruntungan APWI 2017 setelah masa publikasi tulisan di blog jauh berlalu.

Saat itu saya berpikir, daripada bermasalah, lebih baik saya kirimkan apa adanya. Apalagi  bila kita mengedit tulisan di Kompasiana, akan terlihat dengan jelas tanggal dan jam saat tulisan tersebut diperbarui --bila kita membuka tulisan itu melalui komputer. Namun bila membaca melalui ponsel tidak akan terlihat. Hanya saja saya berpikir, para dewan juri kemungkinan besar akan membaca tulisan para peserta melalui desktop/laptop.


Saya hanya berandai-andai, kalau saja saya tahu dari awal tulisan tersebut  akan dikirimkan untuk lomba, mungkin saya tidak akan terlalu jujur bercerita saat kelimpungan mencari toilet di Penanjakan Bromo, dan akhirnya minta tolong salah satu teman untuk menutupi saya saat (maaf) pipis sembarangan hehe.

Namun alhamdulillah, meski bercerita apa adanya, saya beruntung bisa meraih Juara II APWI 2017 untuk kategori blogger yang baru tahun ini diikutsertakan. Sehingga, saya berhak mendapat piala dan piagam dari Menteri Pariwisata RI yang diserahkan langsung oleh sang menteri Arief Yahya di Gedung Sapta Pesona, Senin (11/12). Selain itu juga mendapatkan uang tunai sebesar Rp8 juta.


Jujur, saya tidak pernah menyangka bila tulisan saya tersebut akan menjadi salah satu juara APWI 2017. Saya sempat kaget saat mendapat undangan yang dikirim panitia melalui e-mail. Apalagi tulisan itu saya buat karena saat itu memang hanya ingin menulis di Kompasiana namun sudah kehabisan ide, dan tiba-tiba teringat bila pengalaman jalan-jalan saya yang sudah berlalu beberapa bulan, belum dituliskan karena terlalu bersemangat menulis beragam artikel mengenai Batam dan kota/kabupaten di sekitarnya.

Satu hal yang dapat saya ambil hikmah dari kemenangan APWI ini, tulislah segala sesuatu di Kompasiana ini dengan sepenuh hati, dengan sebaik-baiknya, karena siapa tahu bisa diikutkan lomba dan mendapat hadiah yang menggiurkan --mendapat penghargaan langsung dari menteri menurut saya sangat membanggakan, apalagi hadiah uang tunainya yang tidak sedikit.

Ini piagamnya. | Dokumentasi Pribadi
Ini piagamnya. | Dokumentasi Pribadi
Selain itu, setiap ada lomba menulis, selama bisa memenuhi semua persyaratan yang ditentukan, usahakan ikut. Kita tidak pernah tahu kan takdir kemenangan kita. Siapa tahu tulisan yang kita anggap biasa saja, malah dinilai menarik oleh juri. Jangan tidak percaya diri duluan.

D'Masiv saat mengajak pejabat Kementrian Pariwisata dan undangan bernyanyi bersama. | Dokumentasi Pribadi
D'Masiv saat mengajak pejabat Kementrian Pariwisata dan undangan bernyanyi bersama. | Dokumentasi Pribadi
Tahun Depan Total Hadiah Rp 500 Juta

Anugerah Pewarta Wisata Indonesia (APWI) ternyata sudah diadakan sejak 2003, dengan hadiah yang terus meningkat. Saat sambutan, Menteri Pariwisata RI Arief Yahya bahkan menjanjikan tahun depan total hadiah akan dinaikan hingga lebih dari dua kali lipat dari tahun ini. Bila total hadiah untuk APWI 2017 Rp 200 juta untuk lima kategori, tahun depan akan menjadi Rp500 juta, bahkan nanti akan ada satu pemenang terbaik dari yang terbaik yang akan mendapat hadiah khusus Rp 100 juta.

Bisa mengobrol dengan Pak Arief. | Dokumentasi Pribadi
Bisa mengobrol dengan Pak Arief. | Dokumentasi Pribadi
Arief mengungkapkan, media merupakan salah satu komponen pentahelix --selain akademisi, industri, komunitas dan pemerintah, yang memiliki peran sangat strategis untuk bersama-sama memajukan kepariwisataan nasional, terutama dalam menyebarkan informasi kepada wisatawan.

Informasi yang disampaikan media secara objektif, faktual, dan informatif menjadi promosi efektif untuk mendorong wisatawan nusantara maupun mancanegara melakukan perjalanan wisata di tanah air. Apalagi Kementerian Pariwisata begitu gencar menggelar beragam kegiatan yang menarik untuk menyokong wisata-wisata alam Indonesia yang begitu indah.

Dua jurnalis CNN TV yang sangat baik hati membantu mendokumentasikan saat saya mendapat penghargaan dari Pak Menteri. Makasih banyak ya Mas n Mbak. | Dokumentasi Pribadi
Dua jurnalis CNN TV yang sangat baik hati membantu mendokumentasikan saat saya mendapat penghargaan dari Pak Menteri. Makasih banyak ya Mas n Mbak. | Dokumentasi Pribadi
Kementerian Pariwisata sudah menyiapkan 100 premier event untuk Calender of Event Wonderful Indonesia (CoE WI) 2018. Arief mengungkapkan, premier event tersebut akan menjadi andalan untuk mendatangkan 17 juta wisatawan mancanegara menjelajah Indonesia. Selain itu, akan menjadi kekuatan untuk menggerakan 270 juta wisatawan nusantara lebih banyak mengunjungi tempat-tempat wisata di tanah air.

Ini pialanya. | Dokumentasi Pribadi
Ini pialanya. | Dokumentasi Pribadi
Ssst... tema APWI 2018 adalah Transformasi Pariwisata, dengan topik spesifik mengenai destinasi digital. Jadi bila ingin berpartisipasi untuk APWI tahun depan, sejak sekarang sudah mulai bisa siap-siap berkunjung ke destinasi-destinas wisata yang instgramable. Apalagi masa tayang tulisan biasanya sudah dimulai sejak awal tahun. Yuk, mulai lebih banyak berkunjung ke tempat-tempat wisata menarik dan menuliskannya. Salam Kompasiana! (*)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun