Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama Pilihan

Presidensi G20 untuk Mewujudkan Pembangunan Berkeadilan dan Berkelanjutan (SDGs) pada 2030

31 Juli 2022   17:42 Diperbarui: 31 Juli 2022   17:57 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi menerima Presidensi G20 dari PM Italia di Roma, Italia (foto: kompas.com)

Saya rajin menonton unggahan di kanal YouTube Sekretariat Presiden. Kanal itu menyampaikan informasi jelas, detail, dan substansial, dengan menampilkan video dan visual yang luar biasa indah, sehingga kita seolah-olah merasakan dari dekat kegiatan dan tugas-tugas resmi kenegaraan dari Presiden Joko Widodo dan juga Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Dari kanal itu pula saya pertama kali mengetahui dan menyaksikan dengan penuh kebanggaan saat Presiden Jokowi menerima alih Presidensi G20 dari PM Italia Mario Draghi, di Roma, Italia, pada 31 Oktober 2021 yang lalu.

Presidensi G20 memang seperti "arisan", dan tahun ini giliran Indonesia. Setelah itu India 2023, dan kemudian Brasil 2024. Karena mekanisme 'arisan', G20 tidak punya kantor sekretariat permanen, tidak merujuk AD/ART, dan tidak ada rules of procedurs yang baku. Meskipun demikian Presidensi Indonesia G20 tetap merupakan kehormatan dan kepercayaan yang sungguh besar.

Sejak itu saya meyakini event yang sangat langkah dan "sakral" ini akan digaungkan, disosialisasikan, dan dipromosikan secara luas, di semua platform media yang tersedia, termasuk dengan mengadakan kegiatan di forum Kompasiana ini.

Seperti sebelumnya, jika Indonesia akan menghelat event internasional, Jokowi sendiri terjun langsung mempromosikan. Contohnya, Jokowi sering mengenakan kaos Asian Games 2018 saat Indonesia tuan rumah pesta olahraga Asia tersebut. 

Jokowi juga intens memastikan persiapan ajang balapan MotoGP di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada 20 Maret 2022, di mana Jokowi hadir mengenakan jaket berwarna merah G20 yang menarik perhatian penonton internasional. Luar biasanya saya juga hadir di Mandalika saat itu. 

Penunjukan Maudi Ayunda sebagai Jubir Pemerintah untuk Presidensi G20 juga merupakan 'kejutan' spesial, pesan kuat bahwa ajang G20 ini melibatkan kaum milenial sebagai generasi yang juga memegang peran penting menyukseskan ajang sebesar G20.

Presiden Jokowi mengenakan jaket merah logo G20 di Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB, Minggu 20 Maret 2022 (sumber foto: presidenri.go.id)
Presiden Jokowi mengenakan jaket merah logo G20 di Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB, Minggu 20 Maret 2022 (sumber foto: presidenri.go.id)

                                                                                                                                     ****

G20 merupakan the premier economic cooperation forum. Terdiri dari 19 negara ekonomi besar dan Komisi Uni Eropa. Berdasarkan statistik, G20 mewakili lebih dari 60 persen populasi bumi; 75 persen perdagangan global; dan 80 persen gross domestic product (GDP).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun