Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

The Pursuit of Happyness: Cinta Ayah yang Menghangatkan

26 Februari 2021   12:06 Diperbarui: 26 Februari 2021   12:14 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: https://www.nytimes.com)

Salah satu film paling mengharukan yang pernah saya saksikan. The Pursuit of Happyness yang rilis pada 2006 seperti sebuah dongeng yang ditampilkan sangat realis.

Ini adalah film tentang cinta ayah yang menghangatkan hati, ia mengalami kesulitan sebelum dia menemukan kesuksesan gemilang.

Berkisah bagaimana Chris Gardner (Will Smith), dihadapkan oleh beberapa nasib buruk. Saat itu tahun 1981, Chris Gardner menonton Presiden Ronald Reagan yang tampil di televisi tabung menjelaskan resesi besar sedang berlangsung yang mengguncang perekonomian global.

Istri Gardner yang tidak puas (Thandie Newton) meninggalkannya, kemudian Gardner diusir dari apartemennya karena tidak lagi membayar sewa. Ia dan putranya berusia 5 tahun bernama Christopher (Jaden Christopher Syre Smith, putra Will Smith sendiri), seketika menjadi gelandangan, harus antri bermalam di hostel tunawisma, dan bahkan di toilet pria.

Gardner adalah ahli matematika, ia satu-satunya orang di Bay Area yang dapat menguasai kubus Rubik, mainan tren pada tahun 1981. Gardner mengajukan lamaran menjadi pialang saham saat itu.

Masa-masa sulit selama enam bulan saat menerima tawaran magang tanpa gaji di perusahaan securitiesmerupakan setting-plotyang dibangun dengan sangat baik oleh penulis Steven Conrad dan dieksekusi apik sutradarai Gabriele Muccino.

Gardner menghadapi begitu banyak hal memilukan, tapi dalam situasi apa pun, ia selalu bilang semua akan baik-baik saja. Pada Linda, pada Christoper, dan pada banyak orang yang ditemuinya.

Gardner memang terpuruk secara finansial dan keluarga, namun ia teguh menghadapi hidup yang mengerikan. Gardner memegang kasih, martabat, tekad, iman, cinta dan kemandiriannya.

Gardner sangat optimis, ia mengaku tipe orang yang jika diajukan pertanyaan dan jika tak tahu jawabannya akan katakan tidak tahu, tapi tahu bagaimana mencari jawabannya. Ia juga selalu mengutip ujaran Presiden Thomas Jefferson pada deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat bagian tentang hak akan kehidupan, yakni kemerdekaan mengejar kebahagiaan.

"Jangan biarkan seseorang mengatakan kau tak bisa melakukan sesuatu, bahkan ayah. Kita punya mimpi dan kita harus melindunginya" nasihat Gardner pada Christoper pada satu momen emosional.

Sangat pas dengan penggalan movie soundtrack"Kita tahu ada gunung-gunung, tapi jangan pindahkan gunung itu beri aku kekuatan untuk memanjatnya. Jangan singkirkan batu sandungan itu tapi bimbing aku untuk melewatinya".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun