Bahkan lebih gawat lagi, cenderung ada upaya untuk mengganti PANCASILA sebagai ideologi negara oleh kelompok-kelompok tertentu yang mempunyai kepentingan sempit. Padahal PANCASILA tidak pernah memandang ideologi lain sebagai lawan yang harus disingkirkan, tapi bagaimana mengakomodasikan hal-hal positif supaya bermanfaat bagi bangsa.
Arus globalisasi dimana era informasi dan komunikasi berlangsung sangat terbuka mungkin yang menciptakan fenomena ini. PANCASILA sudah tidak dijadikan dasar dalam pengambilan kebijakan, terutama kebijakan ekonomi yang kerap bersifat liberalisme. Semangat kebebasan liberalisme telah disembah banyak orang yang seolah memberi harapan akan kemajuan dan kemakmuran. Ideologi liberalisme telah berkembang pesat dan cenderung menjadi dasar dalam pengambilan kebijakan.
Oleh karena itu pemerintah sebagai pengambil kebijakan harus menjadi pihak paling depan untuk kembali menghidupkan dan mengimplementasikan nilai-nilai PANCASILA. Orang-orang di pemerintahan harus memberikan teladan kepada masyarakat. Terasa naif jika mengharapkan implementasi PANCASILA dalam segala bidang dilakukan oleh masyarakat jika pemerintah sendiri menyimpanginnya.
PANCASILA sebagai ideologi Bangsa Indonesia tidak dapat dimungkiri merupakan landasan untuk seluruh aspek yang ada dalam kehidupan. Sebagai Ideologi bangsa, ia tidak boleh dikeramatkan, tapi justru terbuka untuk diperbincangkan dan diaktualisasikan. Itulah yang disebut ideologi berproses secara inklusif, di mana di dalamnya terkandung nilai spiritualisme, humanisme, kebersamaan, demokrasi, dan keadilan.
Jangan pernah meragukan PANCASILA dengan nilai-nilai universal dimana terkandung nilai spiritualitas, humanisme, kebersamaan, demokrasi, dan keadilan merupakan nilai paling berharga yang kita miliki.
Oleh karena itu pada momen hari lahir PANCASILA hari ini, 1 Juni, mari kita gali dan aktualkan nilai-nilai PANCASILA sesuai dengan semboyan "Bhinneka Tunggal Ika". Bukan untuk siapa-siapa, namun buat kita semua yang bangga terhadap bangsa dan negara sendiri. Negara Indonesia.