Selama berabad-abad, Bulan hanyalah latar belakang bagi puisi, legenda, dan mimpi manusia tentang luar angkasa. Tapi kini, sains mulai mengubahnya menjadi sesuatu yang lebih nyata: sebuah tempat yang mungkin bisa ditinggali.
Penemuan terbaru dari misi luar angkasa India, Chandrayaan-3, memberikan bukti kuat bahwa Bulan khususnya di wilayah kutub selatan menyimpan es air tepat di bawah permukaannya. Temuan ini bisa mengubah arah sejarah eksplorasi antariksa, bahkan membuka kemungkinan kolonialisasi permanen di luar Bumi.
Misi Chandrayaan-3: Memburu Jejak Air di Kutub Bulan
Diluncurkan oleh Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) Chandrayaan-3 mendarat dengan sukses di kutub selatan Bulan pada 2023. Salah satu instrumen penting dalam misi ini adalah ChaSTE (Chandrayaan-3 Surface Thermo-physical Experiment), yang bertugas mengukur suhu permukaan Bulan.
Hasilnya mencengangkan: daerah lereng yang tidak terpapar langsung sinar Matahari ternyata sangat dingin, cukup dingin untuk menyimpan es dalam kondisi beku. Ini adalah konfirmasi penting dari dugaan yang telah lama dipegang para ilmuwan bahwa wilayah kutub Bulan adalah tempat potensial penyimpanan es air.
Mengapa Es Air di Bulan Begitu Penting?
Di Bumi, air adalah sumber kehidupan. Di Bulan,air adalah kunci bertahan hidup** dan membuka potensi teknologi luar angkasa yang lebih maju.
Es air di Bulan dapat:
- Dicairkan untuk air minum, keperluan sanitasi, dan kegiatan sehari-hari.
- Dipecah menjadi oksigen untuk bernapas.